Inflasi Terus Melonjak, Ratusan Mahasiswa Ancam Duduki dan Boikot Bandara Nabire Papua

Thomas Harming Suwarta
11/10/2023 15:14
Inflasi Terus Melonjak, Ratusan Mahasiswa Ancam Duduki dan Boikot Bandara Nabire Papua
Ratusan mahasiswa mendatangi Bandara Nabire, Papua Tengah, Rabu (11/10).(Ist)

RATUSAN mahasiswa asal Intan Jaya dari 17 kota studi yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Asal Intan Jaya se-Indonesia mendatangi Kantor Bandar Udara Nabire, Papua Tengah, Rabu (10/10). Mereka menuntut agar pemerintah segera menurunkan harga tiket Nabire-Intan Jaya yang melambung tinggi hingga Rp4 juta, yang menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok di Intan Jaya naik drastis.

Mahasiswa bahkan mengancam jika situasi ini tidak berubah mereka akan menduduki bandara dan memboikot penerbangan dari Nabire ke Intan Jaya.

Koordinator Lapangan Aksi Solidaritas Mahasiswa Asal Intan Jaya se-Indonesia Epison Sondegau dalam pernyataannya menegaskan aksi yang dilakukan ini merupakan yang kedua setelah aksi di Sugapa Intan Jaya beberapa waktu yang lalu. Mahasiswa menilai pemerintah daerah tidak serius menyelesaikan persoalan inflasi yang tidak bisa dikendalikan sehingga masyarakat saat ini mengalami kesulitan ekonomi, tidak mampu mengakses kesehatan dan juga pendidikan.

Baca juga: Pastikan Ketahanan Pangan, DPR Tinjau Langsung Lumbung Pangan Papua di Merauke

"Kami desak persoalan harga tiket yang naik ini harus segera diselesaikan. Sudah lama masyarakat Intan Jaya kesulitan karena harga-harga semua naik. Pemerintah daerah kalau tidak sanggup kami akan boikot penerbangan sampai ada solusi kembalikan harga tiket seperti semula," ungkap Epison kepada wartawan, Rabu (11/10).

Dia menyayangkan sampai saat ini pemerintah daerah, pihak swasta dan otoritas bandara tidak memberikan solusi pada masyarakat. Dia membeberkan, akibat harga tiket yang naik drastis ini, harga BBM 5 liter mencapai Rp1 juta, satu bungkus mi instan Rp20 ribu, dan harga beras Rp2,5 juta per 25 kg.

Baca juga: Dampingi Wapres, Wamendagri Kawal Progres Pembangunan Kesejahteraan di Papua

"Ini benar-benar menyengsarakan rakyat. Kami mau pastikan bahwa soal dasarnya bereskan dulu turunkan harga tiket Nabire-Intan Jaya," tegas Epison didampingi wakil Koordinator Aksi Samuel Tipagau.

Bagi mahasiswa, Pemkab Intan Jaya khususnya Pj Bupati dan DPRD Intan Jaya harus bertanggung jawab atas kenaikan yang terjadi, yang menyebabkan kenaikan pada sejumlah harga bahan kebutuhan pokok seperti Beras, BBM, Minyak Goreng, Telur dan kebutuhan pokok lainnya.

"Soal inflasi yang tidak bisa dikendalikan ini adalah tanggung jawab pemerintah daerah. Dari dulu janji kasih solusi tapi sampai saat ini tidak ada juga. Kalau tidak sanggup mundur saja atau Kementerian Dalam Negeri bisa lakukan evaluasi segera untuk tentukan Pj Intan Jaya yang baru dan mampu," sambung Samuel.

Bagi elemen mahasiswa dan masyarakat Intan Jaya, penerbangan Nabire - Intan Jaya adalah urat nadi lalu lintas barang serta mobilisasi orang. Apa yang terjadi di Intan Jaya saat ini kata mereka bukan tidak mungkin menimbulkan gejolak sosial yang lebih besar lagi.

"Masyarakat saat ini sedang tunggu kapan harga-harga normal kembali. Tapi jika dalam waktu dekat tidak ada solusi juga maka kami akan datang dan duduki bandara ini, lalu boikot penerbangan Nabire - Intan Jaya," pungkas Samuel.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya