Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SITI Atikoh Supriyanti menjadi pembicara tamu dalam acara peluncuran dan bedah buku berjudul 'Narasi Nutrisi dan Kesehatan di Zaman Pasca-Kebenaran' di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (10/10).
Atikoh mengatakan, pentingnya literasi informasi terkait gizi dan kesehatan dalam menghadapi penyebaran informasi palsu atau hoaks. Istri dari bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo itu mengingatkan bahwa informasi yang salah terkait dengan kesehatan dan gizi dapat memiliki dampak serius pada masyarakat.
"Kalau kita bicara tentang hoaks itu tidak hanya kaitan dengan politik, agama, tetapi juga kesehatan dan pangan. Literasi secara umum, itu memang kita masih PR, apalagi literasi terkait dengan gizi," kata Atikoh yang juga alumni Fakultas Pertanian, UGM tersebut.
Baca juga: Tahun Pemilu, Dunia Dikhawatirkan bakal Dibanjiri Disinformasi
Atikoh mengungkapkan bahwa literasi informasi, terutama terkait gizi, masih merupakan tantangan besar, terutama ketika informasi hoaks mudah menyebar di media sosial.
Ia menekankan perlunya mengajarkan masyarakat untuk memverifikasi sumber informasi dan memahami isu-isu kesehatan dengan lebih baik.
Baca juga: Jusuf Kalla Pilih Posisi Netral di Pemilu 2024
"Ketika kita bicara literasi, ada langkah-langkah, misalnya sumbernya dipercaya atau tidak," tutur Atikoh yang juga Magister of Public Policy di National Graduate Institute for Policy Studies, Tokyo, Jepang.
Menurut Atikoh, sangat penting sumber informasi yang terpercaya, bahasa yang mudah dimengerti tentang gizi dan kesehatan hingga pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu kesehatan.
Ia menyatakan, literasi informasi terkait gizi dan kesehatan ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan menggunakan bahasa sederhana.
"Ini perlu kerja sama dari kita semua bagaimana kita bisa memberikan literasi kepada masyarakat, tentang bahasa-bahasa sederhana," tutur Atikoh.
Selain itu, Atikoh juga membahas perubahan dalam persepsi terhadap ahli di era media sosial, di mana seseorang dengan banyak pengikut bisa dianggap sebagai pakar meskipun belum tentu memiliki keahlian yang sesungguhnya. Sehingga, informasi tentang gizi dan kesehatannya bisa salah informasi.
"Kita agar tidak termakan hoaks terkait gizi dan kesehatan itu penting sekali, kita harus tahu sumbernya bisa dipercaya atau tidak," kata Atikoh usai kegiatan.
Dalam buku itu juga dibahas soal kebugaran. Menurut Atikoh, pentingnya perawatan fisik dan olahraga dalam menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun. Ia menyebut bahwa angkat beban, lari dan aktivitas fisik lainnya berperan penting dalam menjaga massa otot dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
"(Dalam buku) ini menjelaskan usia 40 tahun ke atas itu harus benar-benar konsen terhadap strike training, karena kita masa ototnya itu sudah mengalami penurunan," pungkas Atikoh menceritakan isi buku tersebut.
Sementara penulis buku, Sunardi Siswodiharjo mengatakan buku ini dikemas dengan ilmiah, namun bahasanya sederhana dan bisa dimengerti semua kalangan masyarakat. Ia berharap buku ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia karena bersifat edukasi. (Z-7)
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Pelayanan gizi sebaiknya dilakukan awal sejak ditegakkan diagnosis TB karena pemberian prinsip diet setiap pasien berbeda tergantung kondisi klinis yang didapatkan pada setiap pasien.
Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan tulang saja, ternyata Vitamin K juga sangat memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh lainnya.
Penerapan intervensi pada pemaknaan kesehatan atau Health Belief Model dapat membantu efektivitas program kesehatan.
Membangun komunikasi terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup merokok di antara penduduk Indonesia.
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved