Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMARAU panjang membuat ratusan desa di Jawa Tengah alami kekeringan dan krisis air bersih. Bahkan kondisi tersebut berlangsung di desa-desa di bawah pegunungan yang sebelumnya tidak pernah kesulitan air. Padahal daerah mereka memiliki sumber mata air melimpah.
Contohnya, sumber mata air di Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran. Volume air menyusut dan membuat warga desa di Kecamatan Getasan dan Kecamatan Sumowono kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Fenomena itu membuat Bupati Semarang Ngesti Nugraha heran. "Saya heran sumber mata air di gunung itu menyusul dan mengering, karena sejak beratus tahun lamanya tidak pernah terjadi," kata Nugraha, Senin (18/9).
Baca juga: Ratusan Hektare Sawah Puso di Jateng
Selain di dua gunung tersebut, mata air di Gunung Telomoyo juga mengalami hal serupa sehingga warga desa-desa di bawah gunung itu seperti di Kecamatan Bringin, Ungaran Timur, Sumowono, Getasan, Pabelan, dan Bancak juga kesulitan air bersih.
Bantuan air bersih hingga lebih satu juta liter, akhirnya disalurkan untuk desa-desa yang mengalami krisis air bersih. Diharapkan juga ada bantuan dari pihak lain untuk memenuhi kebutuhan warga. "Saya minta bantuan air bersih terus digelontorkan," harap Nugraha.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang Moh Edy Sukarno secara terpisah mengatakan dampak kekeringan terjadi di daerah ini tidak hanya mengakibatkan desa-desa kesulitan air bersih, juga merusak dan membuat padi gagal panen (puso).
Baca juga: Kekeringan Ekstrem, Pantura Jateng Waspada Karhutla
Berdasarkan data yang dipegangnya, dampak kemarau dan kekeringan membuat padi di lahan seluas 32 hektare gagal dipanen. Sementara padi di 46 hektare lahan lain rusak mulai dari rusak ringan, sedang, dan berat.
Areal persawahan yang mengalami kerusakan hingga gagal panen, tersebar di Kecamatan Tengaran, Pringapus, Pabelan, Kaliwungu, Susukan, Banyubiru, Bawen, dan Bergas.
"Puluhan hektare sawah tersebut kekurangan air saat padi berumur beberapa pekan, karena sumber air dari gunung yang tidak pernah berkurang, menyusut dratis," imbuhnya (Z-6)
Hal ini akibat tidak turunnya hujan di wilayah tersebut dalam dua bulan terakhir. Kondisi juga diperparah dengan mengeringnya sejumlah waduk dan embung di kawasan Pantura setempat.
Perhitungan kerugian petani akibat serangan hama tikus mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hektare.
PEMERINTAH Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengimbau para petani agar menunda tanam padi guna mengantisipasi ancaman gagal panen (puso) akibat cuaca buruk dan bencana banjir.
SEKITAR 100 hektare (Ha) tanaman padi di sawah puso atau gagal panen akibat terendam banjir karena Sungai Bengawan Solo meluap di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).
Lokasi lahan sawah yang terendam banjir itu tersebar di kawasan Kecamatan Peukan Baro, Delima, Grong-Grong, Pidie, Mila, Sakti, Mutiara, Padang Tiji, dan Keumala.
Serangan berat hama tikus seluas 42 hektare dan tingkat serangan puso seluas 26 hektare.
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved