Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
WAKIL Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengaku berbahagia karena Provinsi Gorontalo akan memiliki rumah susun untuk warga lanjut usia (lansia) yang memiliki kualitas setara hotel.
“Ini bagian dari membangun peradaban baru. Salah satunya dengan memberikan penghormatan kepada para orangtua kita,” katanya, Jumat, 25 Agustus 2023.
Gobel melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan rumah susun untuk orang lanjut usia. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada Oktober nanti. Gedung ini berlantai tiga berbentuk dua tower kembar yang terhubung dan terintegrasi.
Baca juga : Kesehatan dan Pendidikan Modal Utama Bangsa
Rusun ini dibangun di atas lahan 9 ribu meter persegi. Tiap ruang memiliki luas 36 meter persegi dengan jumlah ruang ada 76. Gedung dilengkapi lift, tangga, dan jembatan untuk kursi roda dari lantai satu menuju lantai tiga.
Selain itu, rusun ini dilengkapi klinik, minimart, ruang jenazah, dapur umum, kantin, klinik, dan musola. Juga dilengkapi klinik fisioterapi dan ruang olahraga. Setiap ruang dilengkapi toilet.
Baca juga : Gobel: Pinjol Ilegal Bisa Hancurkan Rakyat Gorontalo
Gobel mengatakan pembangunan rusun lansia ini diilhami saat ia blusukan ke kampung-kampung selaku anggota DPR. Ia mengaku sering menjumpai ada lansia yang menempati gubuk yang kurang layak huni. Mereka tinggal sendirian.
Ia mengaku trenyuh menyaksikan hal itu diberbagai lokasi berbeda. Karena itu selaku anggota DPR, ia mengajukan program untuk menampung para lansia miskin tersebut. Program ini diluluskan kementerian pekerjaan umum.
Di Kabupaten Pohuwato sudah dibangun 15 rumah untuk lansia. Sedangkan rumah susun ini dibangun di Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Anggaran pembangunan rusun ini sekitar Rp 37 miliar. Rusun dengan kualitas seperti ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Saya berpesan agar rusun ini dibangun dengan benar sesuai ketentuan dan selesai tepat waktu. Ini akan menjadi pahala. Ini harus menjadi rumah surga. Harus diingat, bangsa yang besar adalah bangsa yang memuliakan para orangtuanya. Karena tak ada kita tanpa orangtua,” katanya.
Gobel mengatakan, setelah bangunan selesai maka selanjutnya harus dikelola dengan baik dan benar. Pertama, pemilihan penghuninya harus tepat dan objektif. Tak boleh ada pilihan subjektif. Mereka harus orang miskin. Kedua, dikelola dengan profesional.
“Harus dikelola dengan hati dan dengan niat ibadah. Ini bagian dari bakti kita kepada orangtua dan pada masyarakat,” katanya. (RO/Z-4)
Basnaz RI menyelenggarakan Pelatihan Affiliate Marketing bagi warga Rumah Susun di Griya Tipar Cakung, Jakarta Timur.
Warga rumah susun di Jakarta menilai kebijakan ini sangat merugikan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketimpangan perlakuan tarif air bersih bagi penghuni rumah susun dan minimnya keterlibatan warga dalam pengelolaan hunian vertikal kembali menjadi sorotan.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengakui mencontoh sejumlah program unggulan pemerintah Singapura untuk diterapkan di Indonesia, salah satunya yatu perumahan murah untuk rakyat.
Adjit Lauhatta kembali ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun Indonesia (DPP P3RSI) untuk periode ketiga
Puluhan warga rumah susun yang tergabung dalam Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) terus menyuarakan keberatan mereka terhadap kenaikan tarif air
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved