Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Narkotika Nasional (BNN) RI meminta kepada seluruh unsur terkait mewaspadai dan mendeteksi masuknya narkoba jenis baru, bernama new psychoactive substances (NPS). Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan, saat ini NPL sudah ada di Indonesia yang salah satunya bernama Fentanyl.
Efek yang ditimbulkan dari NPS atau Fentanyl itu jauh lebih dahsyat dari Heroin. Di mana lebih dari 50 kali lipat dan sangat mematikan.
"Dalam berbagai kesempatan dan acara saya selalu sampaikan bahwa saat ini kita sedang memasuki tantangan baru yakni NPL,seperti Fentanyl seperti yang di terjadi di Amerika Serikat. NPL sudah ada di Indonesia. Hanya saja di Indonesia belum terdeteksi diracik kejahatan yang terorganisir. Di Indonesia baru dikeluarkan farmasi. Korbannya sudah ada dan saat ini sedang direhabilitasi di BNN," ujarnya, Kamis (27/7).
Baca juga: BNN Ungkap Peredaran Ganja di Dalam Kue Kering
Menurut Petrus, bila semua unsur tidak ikut mengawasi narkoba jenis baru ini maka generasi muda Indonesia akan habis. Apalagi jika jenis baru ini sudah diracik secara terorganisir oleh kelompok kejahatan Narkoba Indonesia.
Saat ini saja ada di dunia sudah ada 296 juta pengguna Narkoba aktif dan sangat berbahaya. Di Indonesia ada 3,6 juta orang pengguna aktif. Di mana lebih dari 80% dalam usia produktif.
Baca juga: Polda Sumsel Musnahkan Barang Bukti Sabu dan Ekstasi
Dari 20 provinsi di Indonesia dengan Napi Narkoba perempuan, Bali termasuk salah satunya yang terbanyak. Itulah sebabnya, BNN sangat konsen dengan Bali sebagai destinasi wisata dunia agar generasi muda Indonesia dan Bali khususnya bisa dicegah sejak dini.
BNN, kata Petrus sudah bekerja sama dengan Kementerian kesehatan terkait 91 jenis NPL. Sebab sesuai dengan Permenkes No 4 Tahun 2021, Fentanyl masuk dalam Narkotika golongan 1. Bila regulasi sudah mengatur demikian maka perlu ada langkah bersama semua pihak untuk mencegah hal tersebut masuk Indonesia. (Z-3)
Tidak lama setelah penangkapan empat pelaku di pelabuhan, polisi menangkap A di kediamannya di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat.
Sebanyak 102 tersangka ditangkap dalam operasi tersebut. Dari jumlah itu, terdapat 98 tersangka laki-laki dan 4 perempuan.
Polrestabes Medan mengungkap dua kasus besar dalam kurun waktu tersebut. Kasus pertama terjadi di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Cicak Rowo, Kota Tanjung Balai, pada 24 Mei 2025.
Emir mengatakan penangkapan dilakukan di dua titik berbeda sepanjang Jalan Raya Bogor, Kelurahan Rambutan.
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa ancaman narkoba menjadi salah satu tantangan terbesar dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045.
Di samping melakukan penindakan, Polri juga melakukan pencegahan. Jenderal Listyo menyebut pihaknya mengidentifikasi 325 kampung narkoba.
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
BNN tidak hanya akan fokus pada pendekatan dan penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan, Selasa (24/6) memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat lebih setengah kilogram, hasil penanganan tiga kasus kejahatan narkoba di wilayah tersebut.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved