Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MENDUDUKI jabatan Kapolsek di usia 33 tahun tidak membuat AKP Seala Syah Alam melepaskan kebiasaannya berolahraga dengan teratur.
Hal ini terlihat jelas dari unggahannya di media sosial yang menunjukkan berbagai aktivitas olahraga yang beliau lakukan di waktu senggang. Mulai dari boxing, sepak bola, ping-pong, paddle tennis, hingga menembak.
Saat di wawancara oleh wartawan, Seala mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu minatnya.
Baca juga: Kapolda Sulbar Adang Ginanjar dan Istri Disambut Pedang Pora dan Tarian Adat
“Saya sangat suka belajar, belajar tentang berbagai hal, baik itu secara akademik ataupun belajar dari pengalaman orang lain. Dengan begitu saya memiliki banyak literasi kehidupan,” kata Seala dalam keterangan, Selasa (25/7).
Tempuh Pendidian Doktoral
Saat ini Seala sedang menempuh pendidikan doktoralnya di Universitas Indonesia tentunya ini suatu hal yang tidak mudah dalam manajemen waktu.
Tidak hanya berkecimpung dalam literasi kepolisian ataupun bidang hukum yang berkaitan dengan tugasnya sebagai anggota Polri. Seala juga gemar menulis beberapa jurnal akademik seperti Strategi “Dagulir” Hadapi Krisis Pandemi Covid-19 Bidang Ekonomi Mikro, Reformasi Intelijen Indonesia Berbasis Good Governance dan Prinsip “SSR”, dan Analisa Perumusan Kebijakan di Balik Proyek Boeing B787.
Baca juga: Polda Jateng Tahan Empat Polisi Terlibat Pengeroyokan terhadap Tahanan
Tak hanya itu, ia juga menulis tentang Analisis Kebijakan BIN dalam Menghadapi Pandemi, Sanksi Teguran Tertulis dalam Prespektif Penegakan Hukum Lingkungan, dan Perubahan Sosial dan Analisis Konflik di Maluku.
Hobi belajar ini juga terlihat jelas di kesehariannya dalam memimpin Polsek Pagedangan. Seala sangat senang mempelajari berbagai perilaku masyarakan melalui pengaduan dan keluhan yang masuk ke Polsek Pagedangan.
Dari pembelajaran tersebut beliau membuat berbagai terobosan yang menjadikan Polsek Pagedangan sebagai Polsek yang ramah ke masyarakat.
Polisi yang Layani Masyarakat
"Tidak ada dinding yang menghalangi masyarakat untuk melakukan pengaduan ataupun menyampaikan keluhan. Citra polisi yang dingin, galak, dan arogan diruntuhkan sepenuhnya," ucap Seala.
"Sekarang kita bisa melihat para petugas polisi di Polsek Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang melayani masyarakat dengan sopan dan murah senyum," jelasnya.
Baca juga: Aipda M, Polisi yang Terlibat Perdagangan Ginjal ke Kamboja Diperiksa Propam
Apa yang dilakukan oleh AKP Seala Syah Alam mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat, sehingga tidak ada lagi jarak antara polisi dan masyarakat.
Walaupun berkesan lebih santai, tetapi seluruh polisi yang bertugas di Polsek Pagedangan tetap memegang teguh sumpah dan janji Kepolisian Republik Indonesia. Sehingga mereka mengabdi dengan sepenuh hati dan mampu mengayomi masyarakat.
“Sebenarnya tugas utama kepolisian tidak ada yang berbeda baik dari Sabang sampai Merauke, yaitu sebagi pelindung, pengayom, pelayan masyarakat.Peran Polri yang sangat strategis tersebut, menggerakan hati saya untuk terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat”. tutur AKP Seala Syah Alam. (S-4)
Pelaku diringkus tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Satreskrim Polres Metro Bekasi, dan unit Reskrim Polsek Tambun.
Polda Metro Jaya melakukan investigasi secara internal terhadap para petugas yang bertugas mengamankan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung.
Ade Rahmat mengatakan usai peristiwa, pihaknya menemukan beberapa video yang beredar. Video itu diduga dipotong-potong dan diberi narasi.
DUA penjambret berinisial SNA, 21, dan APR, 27, di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, mengaku kerap mengonsumsi narkotika jenis sabu-sabu setiap kali menjalankan aksi jahat.
Aksi tersebut menuai banyak pujian dari para penonton, sebab tak hanya memberi rasa aman dan nyaman, tapi juga memberi kesan tersendiri.
PROPAM Mabes Polri diturunkan untuk mengusut kasus kematian Brigpol Setyo Herlambang
Komnas Perempuan menyoroti praktik penyiksaan seksual yang melibatkan aparat penegak hukum. Laporan tahunan lembaga tersebut mencatat setidaknya ada 13 kasus penyiksaan seksual di 2024
Pengamanan dari TNI-Polri tidak hanya kepada institusi kejaksaan, tetapi juga kepada para jaksa yang merupakan bagian dari aparat penegak hukum.
Demo di Balai Kota Jakarta pada hari ini berakhir ricuh hingga melukai sejumlah polisi. Akibat hal tersebut, sebanyak 93 mahasiswa kini diamankan oleh pihak kepolisian.
KEPOLISIAN akan mengusut tuntas kasus grup Facebook hubungan sedarah (Inses).
Tidak ada lagi ruang pribadi bagi seseorang yang duduk dan telah duduk pada jabatan publik.
Pihak kepolisian pun terus melakukan patroli pengamanan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved