Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan masih berpotensi mengguyur mayoritas kota besar Indonesia memasuki awal Juli ini.
Seperti dilansir dari Antara, BMKG mengatakan potensi hujan dengan intensitas lebat diprakirakan terjadi di wilayah Medan, Sumatra Utara. Sementara itu, hujan yang dapat disertai kilat dan petir berpotensi terjadi di wilayah Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dan Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh, diprakirakan cenderung berawan sedangkan kondisi cuaca Kota Pekanbaru, Riau, diperkirakan akan berkabut.
Baca juga: BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Terjadi pada Juli hingga Agustus 2023
Untuk wilayah Padang, Jambi, dan juga Bengkulu, BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas ringan di tiga kota itu sedangkan wilayah Palembang, Sumatera Selatan, berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang.
Kemudian untuk wilayah Bandar Lampung, kondisi cuaca diprakirakan berawan.
Di Pulau Kalimantan, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di wilayah Palangkaraya dan Samarinda. Menurut BMKG, perlu diwaspadai hujan disertai kilat dan petir berpotensi mengguyur wilayah Pontianak dan Banjarmasin.
Bergeser ke Pulau Jawa, potensi hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di wilayah Yogyakarta dan juga Surabaya. Sementara itu, cuaca di wilayah Bandung diprakirakan berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang. Adapun, cuaca di wilayah Serang, Jakarta, dan Semarang diprakirakan cenderung cerah berawan hingga berawan.
Baca juga: BMKG Sebut Daerah Ini Berpotensi Karhutla Beberapa Hari ke Depan, Mana Saja ?
Di Sulawesi, untuk wilayah Palu, Makassar, Gorontalo dan juga Kendari berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan. Sementara untuk wilayah Mamuju diprakirakan turun hujan dengan intensitas sedang. Bagi yang berada di wilayah Manado, kondisi cuaca diprakirakan cerah berawan.
Selanjutnya, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di wilayah Denpasar (Bali), Mataram (Nusa Tenggara Barat) dan juga Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Kondisi cuaca di timur Indonesia diprakirakan akan berawan di sebagian besar wilayah Ternate, Ambon, dan Manokwari sedangkan kondisi cuaca di wilayah Jayapura berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan. (Z-6)
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan, pada Senin 14 Juli 2025.
Untuk 38 kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
Dari 27 wilayah Jawa Barat, delapan diantaranya diprakirakan akan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved