MEMPERINGATI hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada hari ini, puluhan warga negara asing (WNA) bersama komunitas membersihkan sampah di pantai Bahari Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Aksi ini dilakukan sebagai eduasi kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan dan tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Tidak hanya sampah dipermukaan saja, para WNA itu menyelam untuk mengambil sampah yang ada di dalam dasar laut. Sekitar 10 WNA asal Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada bekerjasama dengan pemerintah setempat dan komunitas pecinta lingkungan.
"Hari ini, hari lingkungan, kami bersama laut biru dan pemerintah untuk membersihkan sampah yang ada di pantai Polewali. Bagi saya sebagai usaha pariwisata penting menjaga lingkungan, supaya orang asing, orang lokal bisa menikmati ciptaan allah yang ada di Polman," ujar Jimmy, WNA asal Amerika Serikat, Senin (5/6).
Baca juga: Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Walhi Gelar Pekan Rakyat Lingkungan Hidup 2023
Jimmy mengungkapkan masalah sampah tidak hanya terjadi di Indonesia. Kondisi yang sama juga dialami seluruh dunia. "Tidak hanya di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Jadi kita harus bekerja sama untuk mengedukasikan orang bagaimana bisa menjaga kebersihan lebih baik," ujar Jimmy.
Sampah dikumpulkan ke dalam karung sebelum digabungkan untuk dilakukan proses pemilahan. Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan ini terdiri dari sampah plastik dan sampah non organik. Untuk sampah jenis plastik yang umumnya merupakan botol bekas air mineral akan di bawa ke bank sampah untuk didaur ulang, sehinga memiliki nilai ekonomis.
Baca juga: tasi Sampah Plastik, Yayasan Wings Ajak Masyarakat Lakukan Pemilahan
Senada, founder Komunitas Laut Biru Putra mengatakan sepintas pantai di Polewali tampak bersih. Namun di dalam laut jumlah sampahnya lebih banyak. Kondisi itu yang tidak terlihat dan terlewatkan oleh petugas.
"Keliatannya bersih, tapi lihat lebih dekat banyak sampah plastik yang jumlahnya banyak, puntung rokok dan sedotan plastik. Di dalam laut jumlahnya lebih banyak dan tidak tersentuh pemerintah dan petugas, karena itu kami sebagai komunitas yang concern pada masalah laut, kami selalu berupaya melihat kondisi yang tidak terlihat pemerintah, ," ujar Putra. (Z-3)