Sabtu 03 Juni 2023, 19:45 WIB

17 Anak di Garut Dicabuli Guru Ngaji Gadungan, MUI : Hati-Hati Memilih Guru

Kristiadi | Nusantara
17 Anak di Garut Dicabuli Guru Ngaji Gadungan, MUI : Hati-Hati Memilih Guru

Istimewa
Ilustrasi

 

PEMERINTAH Kabupaten Garut melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) melakukan pendampingan kepada 17 anak korban pencabulan.

Anak-anak yang berusia 9 hingga 12 tahun itu diduga telah dicabuli oleh guru ngajinya. Pendampingan tersebut, dilakukannya untuk melakukan psikologis dan trauma healing terutama pada korban.

Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Garut Yayan Waryana mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya dugaan pencabulan dilakukan seorang guru ngaji di Kecamatan Samarang terhadap 17 orang anak.

Baca juga : Cabuli 12 Siswi, Kepsek dan Guru Madrasah di Wonogiri Ditangkap

Petugas lalu mendatangi langsung rumah korban bersama Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk melakukan terapi psikologis dan trauma healing.

"Kami melakukan pendampingan psikologis dan trauma healing kepada anak termasuk orang tua korban, agar mereka percaya diri dan bangkit dari trauma yang pernah terjadi. Akan tetapi, pendampingan yang dilakukan kepada korban supaya dari mereka tetap menjaga kesehatan hingga melakukan visum di rumah sakit," katanya, Sabtu (3/6).

Baca juga : 202 Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual di Sekolah, Data Januari-Mei 2023

Trauma healing dan psikologis dilakukan kepada korban dan orang tuanya supaya mereka bisa mempercepat pemulihan agar mereka tidak lagi mengingat kejadian yang dialaminya dan mereka harus kembali percaya diri.

Selama pendampingan, korban juga menjalani tes urine dan mengambil darah guna memastikan kondisi kesehatan dari penyakit berbahaya.

"Kami khawatir dalam kejadian yang terjadi ini ada efek dari perilaku penyimpangan seksual dan memang konsekuensi terjadi penularan seksual pada ana. Tapi saya berharap agar seluruh hasil pemeriksaan menunjukan hasil baik. Bila kemudian adanya temuan bisa langsung ditindaklanjuti," ujarnya.

Pelaku belajar agama di internet

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut KH Sirodjul Munir mengutuk perbuatan cabul sang guru ngaji tersebut. Apalagi, korbannya mencapai belasan orang.

Menuurtnya, guru ngaji tersebut adalah ustaz palsu yang belajar dari internet. MUI pun mengingatkan, sangat penting dalam memilih guru agama dan tidak mengabaikan pengawasan kepada anak-anak yang belajar agama.

"Kami mengutuk keras tindakan pencabulan dilakukan guru ngaji gadungan dan abal-abal hingga perlu dicatat tersangka merupakan seorang yang tidak jujur dan mengaku-ngaku sebagai ustaz. Saya sebagai Ketua MUI Garut menyampaikan pernyataan ini berdasarkan dasar-dasar keilmuan, dan tersangka selama ini mengenal agama melalui internet dan juga sumber yang tidak dipertanggung jawabkan," paparnya.

Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, berhasil menangkap dan mengungkap seorang guru ngaji rumahan berinisial AS, 50, warga Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Penangkapan tersebut, dilakukannya diduga telah melakukan pencabulan terhadap anak berjumlah 17 orang usia antara 9 hingga 12 tahun. (Z-4)

Baca Juga

Dok.Ist

Menindaklanjuti Hasil Pra Penilaian MSC, Aruna Adakan Bimbingan Teknis Perikanan Tingkat 1

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Rabu 27 September 2023, 23:55 WIB
MARINE Stewardship Council (MSC) berkolaborasi dengan Aruna, pionir integrated fisheries commerce di Indonesia, menyelenggarakan Bimbingan...
Dok. Ist

Upland Project Bantu Petani Banjarnegara Panen Cempe dan Pesta Patok

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Rabu 27 September 2023, 23:43 WIB
MASYARAKAT Banjarnegara tumpah ruah memeriahkan kegiatan panen cempe dan pesta patok hasil bantuan Program Development of Integrated...
MI/Apul Iskandar

Tekan Stunting, Pemkab Dairi Kembangkan Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil

👤Apul Iskandar 🕔Rabu 27 September 2023, 22:49 WIB
Sementara untuk target prevelensi stunting pada 2023 adalah 25,37%, untuk itu masih diperlukan kerja keras untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya