Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sleman Ingin Turunkan Tengkes Hingga 4% pada 2024

Agus Utantoro
31/5/2023 18:09
Sleman Ingin Turunkan Tengkes Hingga 4% pada 2024
Kader PKK mengukur berat badan bayi di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022).(ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA)

PEMKAB Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad pada 2024 bisa menurunkan angka stunting 4% dari tahun ini.

Hal itu sampaikan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada acara bertajuk Semesta Mencegah Stunting dengan kampanye #CukupDuaTelur yang diadakan di Kantor Kapanewon Minggir, Rabu (31/5).

Pada kesempatan tersebut Kustini juga membagikan telur kepada 12 masyarakat Kapanewon Minggir.

Baca juga: Pajanan Rokok Sebabkan Anak Alami Stunting

Kampanye #CukupDuaTelur merupakan program yang diluncurkan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) guna menekan angka stunting. Pemilihan telur dalam program ini karena itu dianggap sumber protein hewani yang terbilang mudah didapatkan dan harganya terjangkau masyarakat.

Dengan  upaya ini diharapkan dapat angka tengkes di Kabupaten Sleman yang saat ini di angka 6,8%.

"Kita juga perlu kolaborasi dari semua pihak. Keberadaan bapak asuh  tengkes juga penting sekali. Bagi masyarakat yang mampu mari  bersama-sama kita cegah tengkes dengan memenuhi asupan gizi bagi ibu 
hamil dan bayi," kata Kustini.

Baca  juga: Sumut Ingin Tekan Prevalensi Stunting Jadi 18%

Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin menambahkan upaya pencegahan tengkes memerlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder. Hal ini jelasnya sesuai Peraturan Presiden 72/2021 tentang  Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.

Ia juga menyampaikan stunting dapat dicegah dengan menghindari 4T, yakni  terlalu terlalu muda usia pernikahan dan melahirkan, terlalu tua usia usia pernikahan dan melahirkan, terlalu dekat jarak waktu melahirkan dan terlalu banyak anak.

"Usia pernikahan untuk perempuan 21 tahun, dan 25 tahun untuk laki-laki. Dan untuk perempuan diatas usia 35 tahun lebih baik tidak melahirkan lagi. Adapun untuk jarak melahirkan antara 2 sampai 5 tahun. Sedangkan untuk jumlah anak yang kami sarankan dua anak cukup," jelasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya