Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Buntut Penggeledahan Densus 88 di Sunju, Warga Deklarasikan Tolak Terorisme dan Radikalisme

Mitha Meinansi
18/4/2023 11:09
Buntut Penggeledahan Densus 88 di Sunju, Warga Deklarasikan Tolak Terorisme dan Radikalisme
Spanduk penolakan terhadap terorisme dan radikalisme terlihat di kantor Desa Sunju, Sulawesi Tengah.(MI/Mitha Meinansi)

KEPALA Desa Sunju, Amir Mouse, bersama masyarakatnya menyatakan sikap tegas menolak paham terorisme dan radikalisme di wilayah Desa Sunju, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

"Kami masyarakat dan pemerintah Desa Sunju menolak dengan tegas paham radikalisme dan terorisme di wilayah Desa Sunju, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi. NKRI harga mati," ujar Amir lantang dalam deklarasi yang disampaikan di Kantor Desa Sunju, Senin (17/4).

Deklarasi itu disampaikan menyusul penangkapan warga Sigi dan penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri, di beberapa lokasi di Palu, Sigi dan Donggala, termasuk di antaranya berada di Desa Sunju, akhir Maret lalu, Selasa (28/3).

Baca juga: NasDem Sulawesi Tengah Gelar Mudik Gratis bagi 1.123 Warga

Usai melakukan deklarasi, masyarakat memasang spanduk berisi seruan penolakan itu di tempat-tempat strategis. 

Sebanyak enam spanduk dipasang di beberapa titik yang tersebar di Desa Sunju. Dua diantaranya dipasang di depan masjid untuk memudahkan pesan tersebut sampai kepada masyarakat lainnya.

Tidak hanya itu, sikap tegas mendeklarasikan penolakan tehadap terorisme dan radikalisme serta orang-orang yang terindikasi memiliki keterkaitan dengan hal tersebut, dilakukan Pemerintah Desa Sunju sebagai antisipasi terhadap pergerakan pascaperistiwa penangkapan serta kontak tembak antara Densus  88 dengan terduga teroris yang terjadi di Lampung.

Baca juga: Sulawesi Tengah Gelar Peringatan HUT ke-59

"Sebagai pemerintah Desa Sunju, saya menolak ajaran-ajaran sesat begitu. Kami anggap sesat karena ajaran yang disampaikan tidak mengikuti program pemerintah, seperti yang terjadi di Lampung itu sampai baku tembak dengan polisi. Itu kan dia lawan polisi apalagi kita masyarakat biasa," urai Amir.

Ia berharap, ke depannya, ajaran-ajaran keras yang dimaksud tidak melebar dan tidak berkembang sehingga masyarakat tidak terpapar, khususnya di wilayah Desa Sunju, karena ajaran-ajaran radikal itu pastinya berbahaya.

"Jadi, saya, sebagai pemerintah, menolak ajaran-ajaran radikalisme dan terorisme di wilayah Sunju, dan bagi kami tetap NKRI harga mati," tegas Amir Mouse. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya