Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ayep Zaki Fokus Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Sukabumi

Media Indonesia
29/3/2023 15:10
Ayep Zaki Fokus Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Sukabumi
Ayep Zaki bersama anak-anak muda di Sukabumi, Jawa Barat.(Dok pribadi)

ANGGOTA Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem, H Ayep Zaki, mengungkapkan cita-citanya untuk bisa ikut ambil bagian dalam mengentaskan kemiskinan di Sukabumi. Salah satu caranya dengan menggalakkan kegiatan penataan kebaikan dan pembangunan ekosistem agar dapat menyejahterakan melalui pembangunan ekosistem pertanian. 

Menurut Ayep, cita-cita itu akan dapat terealisasi apabila produktivitas hasil pertanian meningkat dengan kualitas memenuhi standar. Dengan begitu hasil produksi pertanian Sukabumi tersebut dapat diekspor.

"Apabila mampu memproduksi pangan dan bisa mengekspor ke berbagai negara dengan produktivitas yang tinggi serta berkualitas standar internasional maka Indonesia bisa sejajar dengan negara maju," kata Ayep dalam Seminar Pertanian Sektor Pertanian sebagai Pengentasan Kemiskinan dan Perbaikan Pendapatan Masyarakat, di Aula Augusta Citepus Pelabuhanratu, Jawa Barat, Selasa (28/3).

Bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) dari Partai NasDem untuk DPR RI Dapil Sukabumi Raya itu menjelaskan, salah satu standar dalam peningkatan kualitas hasil pertanian ada pada terkontrolnya residu pestisida pada hasil pertanian. Terutama pada komoditas padi, jagung, dan kedelai serta tanaman lainnya.

Laki-laki asli Sukabumi itu melihat bahwa dengan peningkatan aspek produktivitas dan kualitas hasil pertanian masyarakat, akan berdampak positif dalam upaya pengentasan kemiskinan di Sukabumi.

Ayep pun berkomitmen untuk terus berupaya menata kebaikan di berbagai sektor ekonomi. Dia juga mengajak kepada para kader HMI Komisariat se-Wilayah Pelabuhanratu Cabang Sukabumi yang hadir dalam seminar tersebut, untuk bekerja bersama-sama dan fokus di ekosistem ekonomi lebih khusus pada sektor pertanian.

Pendiri Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) itu meyakini apabila dalam 10 tahun ke depan seluruh elemen dapat fokus bekerja bersama, dalam upaya pembangunan ekosistem ekonomi di Sukabumi maka Kabupaten Sukabumi bisa menjadi nomor satu di Indonesia.

"Saya mengajak kepada seluruh komisariat HMI se-Wilayah Pelabuhanratu Cabang Sukabumi untuk bekerja bersama-sama 10 tahun ke depan. Hal ini supaya Sukabumi bisa menjadi nomor satu di berbagai sektor di Indonesia ini," tandasnya.

Target itu lanjut dia tidak muluk-muluk asalkan semua pihak mau bekerja. Terutama kuncinya ada pada pemerintah yang memberi ruang seluas-luasnya untuk menata kebaikan dengan terus berpihak kepada masyarakat. Selanjutnya, ketersediaan uang yang bukan hanya berasal dari APBN ataupun APBD salah satunya dengan instrumen wakaf.

Ayep menilai potensi wakaf uang di Kabupaten dan Kota Sukabumi sungguh luar biasa. Dengan jumlah penduduk kurang lebih tiga juta itu menurut dia potensi wakaf uangnya dapat mencapai 1,4 triliun pertahun atau sekitar satu persen dari total potensi wakaf nasional.

"Jadi per tahunnya potensi wakaf uang di Sukabumi nilanya mencapai Rp1,4 triliun. Apabila dikelola secara baik, jujur, ikhlas, dan amanah menjadi potensi yang pasti bisa menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Sukabumi," ungkap Ayep.

Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu meyakini apabila potensi wakaf tersebut dikelola dengan sangat baik maka akan ikut menggerakkan ekosistem ekonomi secara menyeluruh. Ayep bahkan juga aktif membina Dana Abadi Doa Bangsa yang berbasis wakaf.

Menurut Ayep bulan Ramadan menjadi momen tepat untuk membicarakan hal-hal positif dalam penataan kebaikan. Dia pun mengajak generasi muda dan mahasiswa untuk bisa bekerja bersama paling tidak 20 tahun ke depan. Tujuannya agar generasi yang akan datang dapat menikmati pembangunan positif di Kabupaten Sukabumi. (RO/O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya