Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HUJAN dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Rabu (8/3) hingga Kamis siang (9/3), menyebabkan Sungai Lematang di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, meluap dan menyebabkan banjir bandang. Akibatnya, enam kecamatan terendam banjir bandang.
Keenam kecamatan itu, yakni Kecamatan Pulau Pinang, Kecamatan Mulak Sebingkai, Kecamatan Gumay Ulu, Lahat Kota, Kecamatan Kikim Timur, dan Kecamatan Kikim Selatan.
"Kami mendapatkan informasi bahwa hujan dengan intensitas lebat memang terjadi selama dua hari belakangan. Sehingga Sungai Lematang meluap dan terjadi banjir bandang di Kabupaten Lahat," jelas Iqbal Alisyahbana, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan, Kamis
(9/3).
Baca juga : Banjir Kiriman dari Lahat Rendam 8 Kecamatan di Muara Enim
Tak hanya merendam rumah warga di empat kecamatan tersebut, banjir bandang ini juga membuat akses jalan dan jembatan warga tertutup atau tak bisa dilalui.
Di antaranya akses jembatan Lahat - Pagaralam di Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang, akses jalan menuju Lahat-Pagaralam di Desa Tinggi Ari Kecamatan Gumay Ulu, jalan di Desa Keban Agung Kecamatan Mulak Sebingkai, akses jalan Desa Karang Dalam - Tanjung Sirih dan pohon tumbang.
"Banjir bandang ini merendam ratusan rumah warga dan area sawah milik warga di sekitar Sungai Lematang," kata dia.
Baca juga : 137 Rumah di Ciamis Tersapu Puting Beliung, Pohon Bertumbangan
Akibat banjur bandang ini juga menimbulkan satu orang meninggal dunia, yakni GD, 11 tahun, warga Kecamatan Lahat Kota. "Korban diketahui tewas karena terseret banjir bandang," ucapnya.
Pihaknya pun saat ini masih melakukan pendataan kerugian akibat banjir dan memberikan imbauan kepada masyarakat di sepanjang aliran Sungai Lematang agar menjauh dari aliran sungai.
"Kami juga sudah mengirimkan personil sekitar 15orang, terdiri dari tim evakuasi, tim kesehatan dan psikolog. Selain itu juga kami sudah mengirimkan logistik sebanyak 400 paket untuk mereka yang terdampak bencana banjir bandang tersebut," kata Iqbal.
Baca juga : Korban Banjir Bandang di Tanah Datar Dapat Bantuan
Ditambahkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lahat, Ali Afandi mengatakan dampak dari bencana banjir bandang paling parah terjadi di tiga desa di Kabupaten Lahat dengan debit ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Menurut dia, ketiga desa yang terendam banjir bandang meliputi Desa Pelajaran, Nanti Giri Kecamatan Jarai dan Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulaupinang, Lahat.
"Tim pertolongan gabungan masih di lokasi mengevakuasi warga korban banjir," kata dia.
Baca juga : Banjir Grobogan, Ribuan Warga Mengungsi
Pihaknya mencatat setidaknya ada 3.000 warga yang terdampak banjir di tiga desa itu. Banjir tersebut disebabkan meluapnya air Sungai Lematang setelah kawasan itu diguyur selama dua hari terakhir.
"Kami minta kepada masyarakat di Lahat untuk waspada dan hati-hati karena sampai saat ini hujan masih turun. Sehingga bencana ini akan terus berlangsung," pungkasnya. (Z-4)
Musibah terjadi setelah wilayah ini diguyur hujan deras sejak siang dan menyebabkan bukit di atas permukiman mengalami longsor
Luapan Sungai Cimeta membawa lumpur dan merendam pemukiman warga
BMKG meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspasai potensi bencana ikutan.
Bencana berdampak pada 48 kepala keluarga atau sebanyak 165 jiwa warga
BANJIR bandang melanda Kabupaten dan Kota Cirebon, sejak Jumat (17/1) malam. Bencana terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan hulu Sungai Cipager di Kabupaten Kuningan.
Banjir merendam delapan desa di lima kecamatan di Kabupaten Cirebon
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved