PROYEK Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo disebut sebagai salah satu prioritas pembangunan infrastruktur. Ini karena jalan bebas hambatan tersebut bakal menunjang konektivitas di segitiga emas Jawa Tengah, yakin Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono seusai meninjau PSN Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Senin (27/2).
"Ini super prioritas. Karena ini adalah segitiga emasnya Jawa Tengah, Joglosemar. Selain Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang akan diselesaikan ini, sudah dikerjakan juga Jalan Tol Bawen-Yogyakarta, sehingga ini bisa meningkatkan ekonomi regional Jawa Tengah dan Yogyakarta," ujarnya.
Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo itu memiliki panjang 96,57 kilometer dengan biaya investasi senilai Rp27,49 triliun. Rencananya, sebagian ruas tol tersebut akan digunakan sebagai jalan fungsional untuk menghadapi arus mudik 2023.
Panjang jalan yang akan direncanakan sekitar 6 kilometer dan masyarakat yang melintas tak dipungut biaya. "Ini akan kita siapkan sehingga bisa mengatasi kemacetan di Kartasura. Ini pasti memecahkan kemacetan," kata Basuki.
Adapun proyek tersebut digarap oleh PT Jogjasolo Marga Makmur yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (49,15%), PT Adhi Karya (47,18%), dan PT Dayamulia Turangga (3,67%). Jalan tol itu ditargetkan bisa beroperasi penuh pada akhir 2024.
Lahan untuk penggarapan proyek tersebut juga dipastikan tersedia. Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi menyampaikan, itu mestinya dapat mendukung percepatan penggarapan konstruksi.
"Seksi I mulai dari Kartasura sampai Purwomartani, lahan yang sudah dibebaskan 94%. Seksi II lahan yang sudah dibebaskan 74%. Poinnya, harusnya konstruksi tidak ada masalah karena pembebasan sudah sedemikian rupa," jelasnya.
Alokasi dana negara yang diterima LMAN untuk melakukan pengadaan lahan di proyek tersebut mencapai Rp8,2 triliun. Sedangkan dana yang sudah dibayarkan oleh LMAN kepada masyarakat terdampak mencapai Rp5,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, kucuran uang negara untuk menyelesaikan PSN tersebut tak hanya diberikan melalui LMAN. APBN juga mengalokasikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Adhi Karya sebesar Rp1,40 triliun untuk menggarap proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo.
"Jadi dalam hal ini PT Adhi Karya mendapatkan PMN Rp1,40 triliun, harus ada kontrak kinerja mengenai proyek di mana lokasinya dan berapa anggarannya sehingga kita bisa juga bersama Kementerian BUMN melakukan monitoring," tuturnya.
Pemerintah, lanjut Sri Mulyani, menyadari pengerjaan proyek infrastruktur seperti jalan tol tak selalu berjalan mulus. Untuk itu, pengambil kebijakan memberikan penjaminan terhadap PSN Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.
"Dibuat suatu penjaminan agar proyek ini bisa berjalan tepat waktu tepat kualitas, tepat biaya," pungkasnya. (OL-8)