Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BULOG Kantor Cabang Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan stabilitasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Pasar Induk Cianjur, Kamis (2/2). Langkah itu dilakukan sebagai upaya mengendalikan harga komoditas beras yang akhir-akhir ini trennya terpantau naik.
Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Cianjur, SPHP dilakukan tim dari Bulog bersama Bidang Ketahanan Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur. Tim menyambangi satu per satu kios penjual beras sekaligus meminta informasi berkaitan dengan stok dan harga jual.
Di setiap kios yang disambangi, tim kemudian memasang spanduk harga jual beras medium yang digelontorkan Bulog. Beras yang disalurkan Bulog pada SPHP merupakan penugasan dari pemerintah dengan kriteria beras medium. "Fokus pada SPHP adalah para pedagang yang berada di pasar," kata Pimpinan Cabang Bulog Cianjur, Renato Horison, kepada Media Indonesia, Kamis (2/2).
Total beras medium yang disalurkan pada program SPHP di Kabupaten Cianjur sebanyak 231.030 kilogram. Harga eceran tertinggi (HET) beras medium pada program SPHP ditetapkan sebesar Rp9.450 per kilogram atau Rp47.250 per pak isi 5 kilogram.
SPHP beras dilakukan dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, juga menjaga stabilitas harga di pasaran dan mencegah terjadinya inflasi. "Kegiatan ini (SPHP) akan terus berlanjut," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Kepala Cabang Bulog Cianjur, Sandy Tio Pratama, menuturkan stok beras yang tersedia di gudang Bulog Cianjur sekitar 1.900 ton. Stok yang ada tersebar di gudang di beberapa wilayah cakupan Kantor Cabang Bulog Cianjur. "Berdasarkan data yang ada, stok beras per 30 Januari 2023 sebanyak 1.981.655 kg," pungkas Sandy. (OL-15)
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) akan menugaskan Perum Bulog untuk menambah serapan beras satu juta ton sampai akhir tahun ini.
DIREKTUR Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani memastikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak diselewengkan oleh para pengecer, atau kemungkinan terjadi kasus pengoplosan.
Di setiap gudang, Bulog menugaskan petugas khusus yang bertanggung jawab melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap kualitas gabah maupun beras.
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Fahrurozi, mengatakan bahwa instruksi penyaluran dari pusat sudah diterima dan proses teknis sedang dipersiapkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved