Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
INTENSITAS hujan pada pertengahan Januari di sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) bakal mengalami penurunan ketimbang dasarian pertama awal tahun. Pada dasarian kedua atau 11-20 Januari, curah hujan dengan kategori sedang hingga tinggi. Namun demikian, masih ada daerah-daerah yang kemungkinan memiliki curah hujan dengan kategori sangat tinggi.
Ketua Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan jika dibandingkan dengan dasarian pertama Januari, maka intensitas hujan pada dasarian kedua lebih rendah. "Pada dasarian pertama Januari, wilayah-wilayah Jateng rata-rata masuk kriteria menengah atau 51-150 milimeter (mm) hingga tinggi 151-300 mm,"ujar Teguh, Kamis (12/1).
Menurutnya, pada dasarian kedua Januari, potensi curah hujan rendah atau kurang dari 50 milimeter per dasarian di sebagian Pantura Rembang, Pati, Pemalang, Tegal, dan Brebes. Sedangkan peluang curah hujan menengah atau berkisar 51-150 milimeter per dasarian di sebagian besar wilayah Jateng
"Sedangkan potensi curah hujan tinggi dengan kisaran 51-300 mm ada di beprotensi terjadi di Semarang, Kendal, Karanganyar, Cilacap, dan Kebumen. Sementara potensi hujan dengan kategori sangat tinggi atau di atas 300 mm ada di sebagian wilayah Kabupaten Cilacap," ujarnya.
Teguh mengatakan pada dasarian kedua Januari 2023, diprakirakan sebagian besar wilayah Jateng masuk kriteria menengah atau 51-150 milimeter. "Namun untuk curah hujan di sebagian wilayah Pekalongan, Batang, dan Kendal diprakirakan masuk kriteria tinggi atau 151-300 milimeter. Demikian pula dengan wilayah Jateng bagian timur dan barat masuk kriteria rendah atau 21-50 milimeter,"kata dia. (OL-15)
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah di DKI Jakarta, periode Sabtu 28 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota akan dilanda hujan yang disertai petir.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 24 Juni 2025. Dengan adanya daerah konvergensi dan konfluensi angin, potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia meningkat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 23 Juni 2025.
BMKG memprakirakan terdapat potensi hujan ringan, sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatoloogi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 19 Juni 2025. Sebagian Kawasan ibu kota diprediksi diguyr hujan.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Rabu 18 Juni 2025. Seluruh kawasan ibu kota diprakirakan kembali diguyur hujan pada hari ini.
Fenomena Hujan Carnian atau Carnian Pluvial Episode (CPE) adalah sebuah peristiwa geologis yang terjadi sekitar 232 juta tahun lalu pada periode Trias Akhir
Potensi hujan ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Kota Tangerang.
Direktorat Meteorologi Publik BMKG menyebut dalam sepekan ke depan, kombinasi gelombang atmosfer, yakni low fequency, Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuatorial cukup konsisten.
WILAYAH Indonesia saat ini memasuki pancaroba atau pola peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau. Sehingga jangan heran jika hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
SELAMA musim pancaroba atau masa peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau, BMKG menyebut sejumlah wilayah di Indonesia masih akan diguyur hujan ringan hingga hujan lebat.
Saat ini, curan hujan di beberapa daerah masih tinggi, hujan masih rutin turun meskipun seharusnya cuaca sudah lebih cenderung ke karakteristik musim kemarau yang kering.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved