BANJIR rob di kawasan pesisir Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, merusak puluhan rumah. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun banjir pasang air laut terjadi akibat cuaca buruk berupa angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi disertai dengan hujan lebat pada Sabtu (31/12).
Air laut mulai merendam pemukiman penduduk di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu pada pukul 04.00 WIB. "Ketinggiannya mulai 50 cm hingga 130 cm," tutur Waminuddin, koordinator lapangan taruna siaga bencana (tagana) kabupaten Indramayu, Minggu (1/1).
Tidak hanya merendam rumah warga, kencangnya gelombang laut membuat rumah warga ambruk dan rusak berat. Berdasarkan pendataan hari ini, lanjut Waminuddin, sebanyak 21 rumah warga ambruk dan 16 rumah lainnya rusak ringan. "Hari ini kondisi sudah aman," tutur Waminuddin.
Warga yang sebelumnya mengungsi di posko yang terdapat di Desa Kertawinangun sudah kembali ke rumah masing-masing. "Tersisa sekitar 20 KK," tuturnya.
Sedangkan untuk rumah yang terendam banjir tersisa sekitar 30 rumah. "Karena saluran pembuangan kecil, jadi air agak susah untuk keluar," tutur Waminuddin.
Sementara itu Bupati Indramayu, Nina Agustina, yang mendatangi lokasi menjelaskan bantuan logistik sudah didistribusikan kepada warga terdampak. Sejumlah petugas, mulai relawan kebencanaan hingga petugasmedis juga telah disiagakan.
Sedangkan untuk perbaikan rumah yang ambruk dan rusak menurut Nina akan dimasukkan ke pembangunan rutilahu dan selanjutnya mereka juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk melakukan relokasi
terhadap rumah warga yang saat ini sudah berdekatan dengan bibir pantai. Breakwater pun menurut Nina akan dibangun. (OL-15)