Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SEKITAR 10 orang pengungsi korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sempat menjalani isolasi setelah kedapatan terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, menuturkan, terkonfirmasi positif covid-19 sejumlah pengungsi diketahui setelah dilakukan pemeriksaan melalui tes swab PCR di setiap lokasi pengungsian.
Mereka yang terpapar ada yang melakukan isolasi mandiri, sementara sebagian lainnya dibawa ke pusat isolasi.
"Waktu kemarin itu kita dapatkan ada sekitar 10 orang," kata Irvan kepada Media Indonesia di Cianjur, Senin (26/12).
Menurut Irvan, pemeriksaan tes usap PCR dilakukan terhadap seribu pengungsi. Dengan temuan 10 orang yang terkonfirmasi covid-19, kata dia, jumlahnya bisa dikatakan relatif sedikit dibanding jumlah pengungsi yang dites usap PCR.
"Jadi angkanya sangat kecil," ujarnya.
Cepatnya penanganan yang dilakukan terhadap pengungsi terkonfirmasi covid-19, sebut Irvan, berdampak tidak ditemukannya lagi yang terpapar. Sehingga, sampai saat ini penyebarannya bisa dikendalikan.
Baca juga: Relawan Super SandiUno Latih Korban Bencana Cianjur Membuka Peluang Usaha
"Tes yang kami lakukan merupakan bagian dari upaya-upaya pencegahan," ucapnya.
Proses isolasi pengungsi yang terpapar covid-19 sudah selesai. Mereka menjalani isolasi selama dua pekan atau 14 hari.
"Mereka sudah selesai (isolasi) selama 14 hari. Insya Allah semua sudah aman," tegasnya.
Di tengah penanganan gempa yang melibatkan banyak orang dari berbagai daerah, kata Irvan, memang cukup rentan terhadap penyebaran atau penularanc covid-19. Termasuk saat kunjungan para pejabat negara ke Cianjur untuk meninjau kondisi pascagempa.
"Kami juga melakukan tes PCR massal kepada masyarakat yang kontak dengan tamu-tamu kita. Itu sudah dicek," imbuhnya.
Jika ada yang terkonfirmasi positif, tim kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur melakukan langkah penanganan cepat. Satu di antaranya melakukan isolasi.
"Hasilnya kita sampaikan, kemudian kita isolasi," pungkasnya. (OL-16)
Pemberantasan miras atau mihol merupakan upaya mencegah terjadinya hal-hal negatif di kalangan masyarakat
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Pembelajaran di ruang musala sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir. Mereka merupakan siswa kelas 2 dan 3.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelayanan pajak terhadap masyarakat dalam rangka memperingati Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-348.
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Akibat perbuatan DG terdapat potensi kerugian negara mencapai Rp8,4 miliar.
BANK bjb kembali menunjukkan kinerja solid pada kuartal II Tahun 2025.
Jelajahi 10 destinasi wisata terbaik di Jl Braga Bandung, dari kafe klasik hingga museum bersejarah. Liburan tak terlupakan menanti!
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved