Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PETANI Tebu Bersatu (Petebu) kembali menjaring aspirasi para petani tebu di seluruh pelosok negeri. Di Subang, Jawa Barat, Petebu menggelar sarasehan bersama ratusan petani tebu se-Kabupaten Subang, di Lapangan Bermar Pasir Bungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (24/12/22).
Para petani itu berasal dari sembilan desa dan tiga kecamatan di Kabupaten Subang. Saresehan ini untuk membangun solidaritas, mencari solusi dalam memperbaiki tata kelola industri gula baik hulu-hilir guna mewujudkan target swasembada gula nasional.
"Sarasehan ini kita berkoordinasi dengan para petani, para penggarap terkait, dengan harapan agar dapat menemukan solusi-solusi terbaik," ucap Ketua DPW Petebu Jawa Barat, Kibagus Wardilah, usai mengisi acara sarasehan bertajuk 'Petani Tebu Subang Bertekad Mendukung Percepatan Swasembada Gula'.
Kibagus menjelaskan, petani tebu di Kabupaten Subang saat ini menggarap lahan HGU PT Rajawali II yang tersebar beberapa kecamatan, dengan pola kemitraan. Dari 12 ribu hektare (ha), lahan yang dimanfaatkan untuk ditanami tebu baru 5.161 ha.
Mereka mengeluhkan sejumlah hal. Salah satunya, pabrik gula (PG) Rajawali II yang menjadi pusat penggilingan tebu Kabupaten Subang. Namun, sejak 2018, PG Rajawali II berhenti beroperasi. Alhasil, para petani tebu harus menggiling hasil panen tebunya ke PG Jatitujuh di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sejauh 89 km.
Dalam menjual tebunya ke PG Jatitujuh, petani tebu tidak langsung ke lokasi, tetapi melalui kontraktor di Subang dengan harga rendeman selisih lebih dari 2 persen dari rendeman pabrik gula jika petani menjualnya langsung ke PG. Untuk itu, sebagai wadah petani tebu, Petebu berupaya menampung aspirasi serta mencari penyelesaian terbaik.
"Keluhan lain tekait pembagian lahan yang kurang adil, kedua terkait tentang keberadaan pupuk subsidi, dan lain sebagainya. Yang pasti ini kaitannya dalam hal kesejahteraan masyarakat," ungkap Kibagus.
"Harapannya para petani tebu khususnya di Subang ini, ingin pabrik gula itu aktif seperti dulu atau dibangun baru di Kabupaten Subang. Untuk mengurangi beban produksi dari biaya angkut yang selama ini dikirim ke PG Jatitujuh," imbuh Kibagus.
Acara kali ini merupakan kali ke-10 yang dilakukan Petebu. Sebelumnya, mereka menggelar sarasehan ke sembilan wilayah lain seperti Kertosono Jatim, Karanganyar Jateng, Way Kanan Lampung, Palembang Sumsel, Dompu NTB, Majalengka Jabar, Takalar Sulsel, Deli Serdang Sumut, dan Madiun Jatim.
Udin (47) salah satu petani tebu asal Subang mengaku begitu merasakan manfaat kegiatan sarasehan yang digelar Petebu kali ini. Terlebih, para petani tebu bisa menyampaikan aspirasi pada sesi tanya jawab.
"Sarasehan ini saya rasa cukup bagus dalam arti petebu-petebu ini bisa langsung tanya jawab sama narasumber yang kompeten. Kami berharap bisa lebih maju lagi ke depannya," jelas Udin.
Selain itu, Petebu juga menggelar santunan anak yatim dan dhuafa, dan penyerahan sembako bagi warga yang tidak mampu secara door to door agar tepat sasaran.
Hadir dalam acara Ketua Umum DPP Petebu Ir. Mappanai Lewa, Ketua Petebu DPW Jawa Barat Kibagus Wardilah, Ketua Petebu DPW Sumatera Utara Syahminan, dan Bendahara Umum Petebu DPW Jawa Timur Suroto. (RO/OL-13)
Baca Juga: Petebu Sulsel yakin Indonesia Mampu Swasembada Gula dengan ...
Secara kimia, gula dapat terdiri dari satu atau beberapa molekul gula yang disebut monosakarida seperti glukosa dan fruktosa atau disakarida seperti sukrosa
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Dalam istilah ilmiah, gula merupakan sakarida, terutama glukosa, fruktosa, dan sukrosa, yang mudah diserap dan digunakan oleh tubuh.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Kakao (Theobrema cacao L.) tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara, tetapi juga menjadi tulang punggung pendapatan ribuan petani.
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved