Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Suku Mamberamo Tengah di Keerom, Pius Wanimbo, menyatakan dukungannya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membersihkan perilaku koruptif pejabat daerah di Papua. Ia menilai jika KPK secara konsisten memeriksa dan menindak pejabat yang terindikasi korupsi, Otonomi Khusus (Otus) jilid dua akan memberikan hasil sebagaimana diharapkan bersama.
Hal itu dikatakan Pius Wanimbo di Keerom. Pius menyebut Otsus jilid satu sudah selesai, tetapi hasilnya tidak semua masyarakat merasakannya. Salah satu sebabnya ialah kurangnya pengawasan.
"Otsus kemarin jilid satu memang tidak sampai, tidak menyentuh ke masyarakat, yang lebih khusus masyarakat di daerah-daerah terpencil. Menurut saya, Otsus jilid satu gagal karena pemerintah daerah tidak pernah turun ke lapangan, langsung ke masyarakat terkait. Jadi tidak ada koordinasi," ujar Pius.
Ketika Otsus jilid dua sedang diwacanakan, lanjut Pius, banyak tokoh masyarakat yang menolaknya. Ini karena mereka menilai Otsus telah gagal sehingga tidak berguna untuk dilanjutkan. Namun Pius Wanimbo dan 13 kepala suku dari Pegunungan Tengah di Keerom, yang tergabung dalam wadah Rukun Keluarga Pegunungan Tengah (RKPT), sepakat mendukung Otsus tetap dilanjutkan karena masyarakat Papua masih membutuhkannya untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain di Indonesia. "Pemerintah pusat sudah memberikan dana (Otsus), berarti tolong pemerintah daerah kelola dengan baik, tolong diperhatikan pengangguran atau lapangan kerja yang banyak supaya tingkat pengangguran menurun," tegas Pius.
Dalam pelaksanaan Otsus jilid dua, lanjut Pius, aspek pengawasan perlu dibenahi. Gubernur, bupati, dan OPD-OPD terkait diminta lebih rajin turun ke lapangan untuk memastikan kendala yang dihadapi. Pius menyarakankan, dalam pengawasan, pemerintah juga melibatkan komponen masyarakat seperti tokoh gereja dan tokoh adat.
"Kalau di (Otsus) jilid dua, harapan saya kalau boleh melibatkan tokoh gereja, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan semua tokoh yang ada harus dilibatkan. Jadi pemerintah, adat, agama, tiga ini harus dilibatkan dalam pengawasan pengelolaan dana Otsus jilid dua," harap Pius.
Terkait penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK, Pius meminta Gubernur sebagai bagian dari pemerintah agar mematuhi pemerintah yang lebih tinggi, karena pemerintahan diselenggarakan berdasarkan hukum. "Kita semua tahu bahwa ini negara hukum. Jadi, setiap orang yang berbuat salah pasti dihukum. Jadi siapa yang gali lobang, dia masuk sendiri. Jadi, hukum ini kan berlaku untuk kami semua, seluruh rakyat Indonesia, berarti wajib (dipatuhi). Saya pun seandainya tahu punya kesalahan, saya tunggu panggilan dari aparat keamanan datang harus jemput saya atau saya antarkan diri, karena kita patuh, kita taat," ujar Pius.
Pius melanjutkan, dalam iman Kristiani, pemerintah adalah wakil Allah. Yang dikehendaki oleh pemerintah, sepanjang itu untuk kebaikan bersama, kita wajib mematuhinya. "Kita manusia ciptaan Tuhan, kita berbuat salah, kita lari sampai sembunyi sejauh manapun pasti Tuhan akan mengungkapkan semua keburukan yang kita mengorbankan orang lain, apalagi seorang pejabat," tegas Pius Wanimbo. (OL-14)
Boy mengaku sebagai sahabat RHP karena sama-sama menjadi kader Partai Demokrat Provinsi Papua.
Surat pemanggilan ulang sudah diberikan ke alamat rumah Brigita di Surabaya. Lembaga Antikorupsi berharap dia menghadiri pemeriksaan berikutnya.
Brigita bakal diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi di Mamberamo Tengah. Dia sejatinya dipanggil pada Jumat (15/7) lalu.
Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani menyatakan, tersangka KPK yang menjabat Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak saat ini diduga sudah berada di Port Moresby.
KPK menetapkan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah.
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
senjata tradisional papua yang biasa digunakan dalam peperangan maupun sebagai alat rumah tangga yang memiliki fungsi ganda
makanan khas Papua yang terbuat dari bahan-bahan asli Papua, juga terdapat makanan ekstrem yang tidak lazim ditemukan di daerah lain
Aksi fashion show Papua Youth Creative Hub di Hari Anak Nasional buat Jokowi kagum
Eston berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) dan Progran Magister (S2) pada Program Studi (prodi) Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI
NASIB Tanah Papua tidak seindah kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Ironis memang, sumber daya alam begitu melimpah, tetapi kesejahteraan masyarakat Papua nyaris stagnan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved