PENGENTASAN stunting harus dilakukan secara terpadu, serta butuh komitmen kuat dari stakeholders. Hal itu dikatakan Bupati Klaten Sri Mulyani saat meluncurkan program Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting) di Pendapa Agung Pemkab Klaten, Rabu (30/11).
"Stunting merupakan salah satu masalah besar saat ini. Maka, untuk pengentasan dibutuhkan keterlibatan semua pihak yang ada di Klaten," kata Bupati.
Tanpa komitmen dan kemauan kuat, lanjutnya, gerakan kita untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting itu akan menjadi sia-sia.
Berdasarkan data studi strategis, preferensi stunting di Provinsi Jawa Tengah, yakni sebesar 20,9 persen. Sedangkan di Kabupaten Klaten 15,8 persen. Adapun data menurut hasil penimbangan serentak pada Agustus 2022, preferensi stunting Kabupaten Klaten turun 5,1 persen menjadi 10,7 persen.
"Kami berharap melalui program Gong Ceting dapat menurunkan angka stunting secara nasional, termasuk di Kabupaten Klaten," ujar Bupati Sri Mulyani.
Program Gong Ceting yang diluncurkan ini merupakan kerja sama BKKBN Jawa Tengah dengan Dinsos P3AKB Klaten, dan dua perguruan tinggi di Solo. Dalam pencanangan Gong Ceting, diserahkan bantuan peningkatan gizi untuk 100 anak, serta bantuan desa Bunda Asuh Anak Stunting kepada 10 anak. Di acara yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiyono, mengukuhkan Bupati Sri Mulyani sebagai Bunda Asuh Anak Stunting Klaten. (OL-15)