Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
ADANYA bencana alam yang menimpa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB, membuat Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan aksi tanggap bencana untuk membantu masyarakat yang terkena musibah.
Kepala Humas dan Publikasi Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Zaumi Sirad mengatakan setidaknya terdapat 13 tim di ITB yang membantu dan berkegiatan di daerah bencana Cianjur.
Mereka meliputi tim penyediaan shelter/tenda penampungan, tim penyediaan dan pengelolaan air bersih, tim pemasangan seismograf untuk pemantauan aktivitas gempa, tim insinerator hingga tim yang bertugas melakukan bantuan pendampingan psikososial.
"Salah satu bentuk aksi ITB Tanggap Bencana Cianjur itu berupa kegiatan penyaluran logistik, bantuan kesehatan, dan kegiatan pendampingan psikososial yang diorganisasi oleh Sekolah Farmasi (SF) ITB dan berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB," terang Zaumi melalui keterangan resminya, Senin (28/11).
Baca juga: Polres Klaten Kirim Lima Truk Bantuan Untuk Korban Gempa Cianjur
Menurutnya, dalam upaya memaksimalkan bantuan yang diberikan, tim melakukan pemetaan dan perencanaan sejak Selasa (22/11).
Dari diskusi intensif dengan para kolega apoteker PD IAI Kabupaten Cianjur, relawan apoteker tanggap bencana serta relawan lain yang sudah di lokasi, diperoleh informasi kebutuhan mendesak seperti obat-obatan, barang medis habis pakai, makanan dan bahan makanan, selimut, kain kafan, popok bayi, popok dewasa, susu, makanan pengganti ASI, kayu putih/minyak telon, dan lain-lain yang diperlukan para korban bencana.
"Setelah diperoleh data kebutuhan, dilakukan pengadaan barang yang dananya dari LPPM ITB dibantu dengan basil penggalangan donasi dari stakeholders Sekolah Farmasi-ITB," kata Zaumi.
"Untuk memaksimalkan peran bantuan tiap pihak terkait, SF menerima bantuan donasi dari masyarakat yang ingin berkontribusi membantu korban. Dari informasi itu didapatkan beragam bantuan baik dari individu, lembaga maupun perusahaan," ujarnya.
Beberapa perusahaan yang membantu di antaranya yakni PT Kimia Farma, PT Sanbe Farma, PT Dena Danar Djaya, PT Anugrah Argon Medica, PT Dexa Medika, PT Benfood Dinamika Sentosa, PT Imedco Djaja, serta Ganeshfit.
Adapun lembaga yang membantu seperti Ikatan Alumni Farmasi ITB serta Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Dari berbagai bantuan itu, didapatkan bantuan berupa makanan, minuman, suplemen kesehatan, obat-obatan, perlengkapan kesehatan, dan pakaian layak pakai lainnya.
Pada Sabtu (26/11) pukul 6.00 Wib, tim berangkat menuju Cianjur, dan berkat kerja sama dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut (LANAL) Bandung, tim SF ITB dikawal hingga lokasi posko di pendopo Bupati Cianjur. Keberangkatan dipimpin langsung oleh DANLANAL Bandung Kolonel Laut (KH/W) Dr Renny Setiowati ST MSc MTr Hanla.
Sesampainya di pusat bantuan bencana, Pendopo Bupati Cianjur, tim langsung mendistribusikan berbagai kebutuhan dapur dan kesehatan untuk masyarakat.
Bantuan langsung diterima bupati dan dibantu didistribusikan oleh Dinas Kesehatan, perwakilan PD IAI Kabupaten Cianjur, dan mitra lainnya.
Dalam upaya mengisi kurang meratanya bantuan, tim berusaha langsung menyalurkan ke berbagai posko yang masih kekurangan dan memerlukan bantuan.
"Selanjutnya tim menuju Instalasi Farmasi Kabupaten Cianjur untuk mendistribusikan bantuan, dilanjutkan ke apotek serta relawan mitra yang menjadi pusat distribusi bantuan kepada para korban," ujar Zaumi.
Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan bantuan langsung ke posko-posko yang belum banyak menerima bantuan langsung.
Di posko tersebut, tim memberikan bantuan kebutuhan harian, dilanjutkan dengan edukasi gaya hidup sehat, serta kegiatan olahraga bersama dan trauma healing/pendampingan psikososial.
"Rampungnya kegiatan ITB Tanggap Bencana yang pertama ini jadi awalan bagi tim untuk menyiapkan skema dan jenis bantuan yang lebih tepat sasaran dan tepat guna untuk para korban," ujarnya.
"Direncanakan dalam waktu dekat akan ada pemberangkatan kedua untuk menyalurkan bantuan kembali kepada para korban bencana alam di Kabupaten Cianjur," pungkas Zaumi.
Adapun tim relawan Sekolah Farmasi-ITB terdiri dari dosen Tomi Hendrayana, Hegar Pramastya, Tjokorde Istri Armina P, Siti Farah Rahmawati, Nova Suliska, Dhyan Kusuma Ayuningtyas, Muhammad Fahmi Hasan, Irianti Bahana MR, dan Bambang Tri Laksono. Juga mahasiswa HMF yakni Kanita Prameswari, Tri Wahyuni IP, Lia Susanti, Aswin Wiranata S, dan Sarah. (RO/OL-09)
BERBAGAI negara mengirim tim penyelamat untuk membantu Myanmar pascagempa dahsyat yang diperkirakan menewaskan 1.700 orang. Masuknya bantuan internasional
Pemkot Bekasi mencatat jumlah korban banjir mencapai sebanyak 61 ribu jiwa. Jumlah itu berasal dari 23 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Bekasi, Jawa Barat.
KORBAN kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat menerima bantuan berupa pakaian, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan harian.
Bantuan tersebut sebanyak Rp422.265.499 untuk Kabupaten Demak dan Rp425.693.265 untuk Kabupaten Grobogan.
Bantuan logistik yang dibawa menggunakan truk itu berisi paket sembako. Bantuannya terdiri dari beras, minyak goreng, gula, serta mi instan
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Konferensi ini beraspirasi untuk memberikan kontribusi berarti terhadap pengembangan kebijakan berbasis bukti dan tindakan transformatif
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved