Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

IMCAA Kolaborasi dengan MMC Serap Lulusan SMK Perikanan di NTB

Mediaindonesia.com
23/11/2022 22:37
IMCAA Kolaborasi dengan MMC Serap Lulusan SMK Perikanan di NTB
Ketua Umum IMCAA Hengki Wijaya (ketiga dari kiri) menunjukkan surat MoU dengan sejumlah SMK Perikanan dan Pelayaran di NTB, Sabtu (19/11)(dok.ist)

INDONESIA Maritime Crewing Agents Association (IMCAA) dan Mandalika Maritime Center (MMC) menandatangani nota kesepahaman/ Memorandum of Understanding (MoU) dengan enam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 19 November lalu.

Untuk sementara ini, baru enam SMK dibidang kelautan dan pelayaran di NTB yang menandatangani MoU dengan IMCAA dan MMC yakni, SMKN 1 Lembar Lombok Barat, SMKN 1 Keruak Lombok Timur, SMKN 1 Tarano Kabupaten Sumbawa, SMKN 1 Lambu Kec. Lambu, Kota. Bima; SMKN 2 Wera Kec. Wera dan SMKN 4 Kota Bima.

"Tidak menutup kemungkinan seluruh alumni SMK yang berada di NTB dapat langsung terserap untuk bekerja menjadi ABK luar negeri. Selain untuk penyerapan tenaga kerja sharing informasi pendidikan dan pelatihan kompetensi di sektor kemaritiman untuk menciptakan generasi muda bangsa yang berkualitas yang dapat bersaing di industri Global sektor kemaritiman," ungkap Ketua Umum IMCAA Hengki Wijaya, dalam keterangannya, Rabu (23/11/2022).

IMCAA, jelas Hengki, adalah salah satu Asosiasi perusahaan keagenan awak kapal yang sampai saat ini telah memiliki 15 anggota. Seluruh anggota IMCAA telah memiliki ijin perekrutan dan penempatan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 tahun 2021 berupa SIUPPAK (Surat Izin Usaha Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Sementara MMC merupakan salah satu Lembaga Sertifikasi Kepelautan untuk memberikan pelayanan bagi calon pekerja dilingkup kemaritiman, terkait kepemilikan sertifikat seperti sertifikat BST (Basic Safety Training).

Selain MoU, IMCAA dan MMC juga melakukan Fokus Grup Diskusi (FGD) ditiap sekolah. Dalam kegiatan FGD tersebut turut hadir juga para orang tua siswa, dinas Tenaga kerja, dinas Pendidikan, dinas Kelautan dan perikanan untuk mendengar secara langsung paparan dari Ketua Umum IMCAA Hengki Wijaya selama proses FGD.

Salah satu bahan materi yang menjadi perhatian para peserta yang menghadiri FGD adalah proses perekrutan untuk dapat langsung bekerja sebagai ABK luar negeri. Hengki Wijaya memaparkan secara terperinci proses perekrutan dan penempatan dengan menekankan pada perilaku dan etika selama bekerja bagi siswa SMK.

"Pembentukan fisik dan mental sangat penting bagi calon ABK luar negeri agar selama bekerja tidak ada sedikit pun keinginan untuk mundur atau pulang dikarenakan kondisi kerja yang menuntut fisik dan mental yang lebih kuat”, kata Hengki Wijaya.

Hengki Wijaya meyakinkan seluruh peserta FGD bahwa proses perekrutan dan penempatan yang selama ini dilakukan adalah secara prosedural sampai dengan pelindungan bagi ABK luar negeri. Dimana pelindungan tersebut dimulai pelindungan sebelum bekerja, saat akan bekerja dan setelah bekerja nanti. Dengan menerapkan mekanisme dan sistem perekrutan dan penempatan yang ketat dapat menjadikan calon ABK luar negeri lebih siap dalam bekerja.

Selain itu, ungkap Hengki, pihaknya telah bekerjasama dengan PT. BNI Persero Tbk yang telah berjalan sekitar 3-4 bulan ini. Salah satu programnya adalah pemberian layanan BNI Fleksi atau fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) bagi calon ABK luar negeri. Singkatnya adalah calon ABK luar negeri dapat melakukan pemberangkatan melalui salah satu perusahaan anggota IMCAA dengan kemudahan pembiayaan jika dibutuhkan oleh calon ABK tersebut dengan memanfaatkan program Fleksi (Kredit Tanpa Agunan) dari PT. BNI Persero, Tbk

Sementara itu Direktur MMC Capt. Febrian Primananda Hariawan, M.Mar menyatakan MoU ini adalah salah satu bentuk hadirnya pemerintah dalam pemberantasan pengangguran dan peningkatan taraf hidup masyarakat. MoU ini juga sebagai salah satu cara pencegahan masyarakat yang ingin bekerja sebagai ABK luar negeri direkrut dan ditempatkan secara non-prosedural.

Dalam sambutan Wali kota Bima melalui staf ahli H. Sukarno, SH menyampaikan, kegiatan penandatanganan MoU ini sangat didukung karena termasuk salah satu program pemerintah Kota Bima untuk mengurangi jumlah pengangguran di wilayahnya. (OL-13)

Baca Juga: Dubes Australia Kunjungi Pabrik Tepung Terigu di Cilegon



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya