Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SEJUMLAH tokoh masyarakat Papua terus mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan proses hukum terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe terkait dugaan menerima gratifikasi Rp1 miliar. KPK pun terus bergerilya mencari bukti kuat untuk kasus dugaan pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan orang nomor satu di Papua itu.
Terkait hal itu, tokoh masyarakat Kabupaten Keerom, Alimuddin Kaway, menyatakan dukungannya kepada KPK sembari meminta agar pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK dimanfaatkan oleh Lukas untuk 'membersihkan' diri dari tuduhan lembaga antirasuah itu. "Mudah-mudahan dengan diperiksanya (Lukas) ini, beliau bisa membersihkan dirinya. Kami sangat mendukung KPK dan kami siap pemimpin kami diperiksa untuk mencari kebenaran," ungkap Alimuddin di Arso, Kabupaten Keerom.
Alimuddin memasrahkan semua proses hukum terhadap Lukas Enembe selaku sosok pemimpin Papua yang sangat dihormatinya itu ke tangan KPK. Ia percaya di negara hukum ini, semua orang tanpa pandang bulu harus patuh pada hukum. Dirinya yakin KPK pasti akan bertindak sesuai aturan hukum yang berlaku dan siapapun orangnya yang melanggar hukum akan berhadapan dengan hukum.
"Jadi dengan kasus yang ada memang kami juga kaget. Masak sih seorang bapak pemimpin kami seperti itu? Namun karena dari KPK sudah menyatakan seperti itu, kami pun ikut. Artinya (kami) bukan menahan beliau jangan diperiksa, tetapi silakan diperiksa. Kalau memang bersalah, proses hukum berjalan sesuai dengan yang diatur dalam undang-undang," tutur Alimuddin dalam keterangan tertulis, Senin (14/11).
Di sisi lain, Alimuddin mengungkapkan tentang belum meratanya pendistribusian dana Otonomi Khusus (Otsus) di wilayah-wilayah Papua. Masih banyak warga yang tinggal di pelosok-pelosok mengeluhkan tidak merasakan manfaatnya. Ia meminta permasalahan ini juga menjadi perhatian KPK untuk ikut mendalaminya, sehingga bisa menemukan kendalanya serta mencari solusinya demi kesejahteraan masyarakat Papua.
"Jadi kalau bicara anggaran Otsus, memang masyarakat ini juga ada yang bertanya-tanya, 'Apa benar Otsus turun?' Kami pun tidak merasakan, ada juga yang merasakan. Jadi kalau Otsus turun, pasti turun. Cuma itu tadi, kadang-kadang kita yang ada di pelosok itu dapat ampasnya. Kira-kira keganjalan itu di mana. Kami benar-benar ingin masyarakat kita yang ada di pelosok itu merasakan, sama seperti kita yang ada di kota, seperti itu," pinta Alimuddin.
Karena itu, Alimuddin meminta kepada para pejabat daerah, khususnya di Kabupaten Keerom untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Semangat pelayanan itu ditingkatkan sehingga kami masyarakat juga merasa bahwa ada kepedulian dari pemimpin kami di kabupaten, terutama Bupati dan DPR Keerom," imbau Alimuddin. (OL-14)
Budi enggan memerinci cara Haryanto menerima uang panas dari para TKA. Keterangan tersangka itu sudah dicatat untuk pemberkasan kasus, sebelum penahanan dilakukan.
Tiga saksi itu yakni anggota DPRD Kabupaten Sampang A Firman Hamzah AS, Wiraswasta Rahmadiyan, dan PNS Aceh Fauzi Al Ajib.
KPK mengungkapkan Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mudyat Noor, diperiksa penyidik soal tambang batu bara.
Windy merupakan tersangka dalam kasus ini. Selain penyanyi itu, KPK memeriksa wiraswasta Rinaldo Septariando B, kemarin.
Dalam kasus ini, KPK sudah menyita lebih dari 104 kendaraan. Rinciannya yakni 72 mobil dan 32 motor. Semua diyakini berkaitan dengan pencucian uang Rita.
Maruarar juga meminta kepada KPK untuk menambah tiga personelnya dalam rangka mengawasi jalannya program rumah subsidi
PASUKAN Komando Operasi (Koops) Habema berhasil melumpuhkan dua Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang sebelumnya menyerang serta membunuh 2 pekerja.
Pendalaman keterangan saksi juga penting untuk memastikan posisi dan pembelian jet pribadi itu. Terbilang, kendaraan udara itu diyakini ada di luar negeri.
Papua tengah disorot akibat tambang nikel di Raja Ampat yang kaitannya dengan sumber daya alam dan masalah kesejahteraan. Perlu pendekatan bukan hanya keamanan menyelesaikan masalah Papua
KETUA Fraksi Golkar M. Sarmuji menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia diserang oleh pengusaha 'hitam' yang merasa dirugikan oleh kebijakannya. Itu berkaitan dengan tambang nikel di Raja Ampat
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved