Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemkab Bangka Fokus Turunkan Stunting di 10 Desa

Rendy Ferdiansyah
01/11/2022 13:05
Pemkab Bangka Fokus Turunkan Stunting di 10 Desa
Penimbangan dan pemenuhan gizi seimbang bagi balita sebagai upaya mencegah stunting(dok.ant)

PEMERINTAH Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) fokus turunkan angka stunting di 10 desa. Pasalnya prevalensi stunting masih tinggi di 10 desa tersebut.

Wakil Bupati Bangka yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka. Syahbudi mengatakan Prevalensi stunting di Bangka tahun ini sebesar 14,57 persen.

Untuk itu pihaknya menargetkan prevalensi stunting di Kabupaten Bangka Tahun 2022 dan 12,07%. persen. "Tahun 2023 dan 9.61% pada tahun 2024. Ada 10 Lokus Desa Stunting di Kabupaten Bangka yang menjadi target dalam percepatan penurunan stunting,"ujarnya.

Ia mengaku, bersyukur saat ini angka prevelansi stunting di Bangka mengalami penurunan cukup siginifikan dari 1,96 persen tahun 2020 menjadi 1,68 persen  pada tahun 2021.

"Ini akan terus kita kejar agar setiap tahun terus menurun hingga tidak ada lah stunting di Bangka,"ungkap dia, Selasa (1/11).

Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fajar Supriyadi mengatakan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan diturunkan kembali melalui Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI).

Maka ditetapkan kegiatan prioritas RAN PASTI yaitu Penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur.

"Untuk mencegah stunting, salah satunya adalah himbauan kepada Calon Pengantin (Catin) untuk mendaftarkan atau melaporkan ke KUA agar dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan, sehingga calon bayi yang dilahirkan tidak beresiko stunting," kata Fajar.

"Alhamdulillah Pemutakhiran Data Keluarga Beresiko Stunting di Kabupaten Bangka sudah melebihi target yaitu sebesar 101,28 persen, semoga data by name by address ini dapat menjadi acuan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam melakukan pendampingan percepatan penurunan stunting"
ucapnya.(OL-13)

Baca Juga: Warga Diingatkan Lakukan Aktivitas Fisik untuk Jaga Kesehatan Jantung

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya