Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Tembak Mati DPO Kasus Pengeroyokan di Atambua, Warga Marah

Palce Amalo
27/9/2022 16:31
Polisi Tembak Mati DPO Kasus Pengeroyokan di Atambua, Warga Marah
Ilustrasi penembakan(DOK.MI)

POLISI menembaki mati  NGL atau Eton, 35, warga Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Selasa (27/9).

 NGL merupakan buronan kasus pengeroyokan terhadap seorang sopir mobil tangki air di Kelurahan Fatubenao, Kota Atambua, sejak 6 September 2022. Sejak kejadian itu, GYL melarikan diri sehingga ditetapkan daftar pencarian orang (DPO) oleh polisi.

Kapolda NTT Irjen Setyo Budiyanto memembenarkan adanya penembakan yang menewaskan pemuda tersebut. "Sesuai laporan singkat dari Kapolres Belu, warga yang tertembak itu DPO perkara pengeroyokan dan tertembak saat akan dilakukan penangkapan," ujarnya

Kabid Humas Polda NTT Kombes Aryasandi mengatakan kejadian berawal dari tujuh anggota polisi melakukan penangkapan terhadap GYL di Dusun Motamaruk, Desa Tasian.

"Pada saat anggota tiba di lokasi untuk melakukan penangkapan, pelaku langsung melarikan diri sehingga anggota Buser Brigpol Rogerius Roy Sonbay langsung mengejar dan melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali," ujarnya.


Baca juga: Kebakaran di Kawasan Padat Penduduk Rappokalling Hancurkan 31 Rumah


Saat itu, pelaku melarikan diri ke arah menurun dan tidak mengindahkan tembakan peringatan. Anggota polisi tersebut melepaskan tembakan ke arah kaki pelaku. "Namun saat dilakukan penembakan DPO dalam keadaan menunduk sehingga peluru mengenai punggung belakang sebelah kanan," ujarnya.

Setelah terjatuh, dia dievakuasi ke rumah sakit di Kota Atambua, namun tiba dalam kondisi meninggal. Warga dan keluarga korban yang marah kemudian mengarak jenazah korban ke Kantor DPRD Belu dan Gereja Katedral Atambua.

Dalam arak-arakan tersebut beberapa orang meluapkan kemarahan dengan melempari seorang anggota polisi dan mengeluarkan pernyataan yang antara lain menyebutkan masyarakat tidak percaya lagi kepada polisi.

Polisi dinilai sebagai pembunuh karena bukan menangkap GLY, malah menembaknya hingga tewas. Sampai Selasa sore, kondisi di Atambua dilaporkan kondusif. (OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya