Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sandiaga Uno: Destinasi Situs Gunung Padang Cianjur Mampu Tarik Wisatawan

Mediaindonesia.com
23/9/2022 14:54
Sandiaga Uno: Destinasi Situs Gunung Padang Cianjur Mampu Tarik Wisatawan
Menparekraf Sandiaga Uno menyambangi destinasi wisata sejarah situs kebudayan Megalitikum di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.(Ist)

DESTINASI wisata sejarah situs kebudayan Megalitikum di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Lokasi objek wisata kelas dunia tersebut dikenal dengan Desa Wisata Gunung Padang. Lokasinya berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka. Kamis (22/9), disambangi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Desa tersebut merupakan kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara dengan areal situs sekitar 3 hektare. Sedangkan luas kompleks utama sekitar 900 meter persegi pada ketinggian 885 mdpl.

Baca juga : Program Desa Wisata Menteri Sandiaga Wujudkan Harapan Warga Desa

Selain memiliki Situs Gunung Padang yang merupakan cagar budaya tertua dan terbesar di Asia Tenggara, desa wisata ini juga memiliki perkebunan teh yang menjadi daya tarik wisatawan. 

Mas Menteri -sapaan Sandiaga Uno- tiba bersama rombongan Kemenparekraf disambut oleh tarian Pangbagea (selamat datang).

Tampak sejumlah jajaran pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cianjur hadir menyambut hangat.

Baca juga : Saat Kunjungan ke Kabupaten Bandung, Sandiaga Uno Disambut Antusias Warga

Dalam kesempatan itu, Mas Menteri dan rombongan membeli produk UMKM seperti madu, gula aren, kopi, alat kesenian karinding, keranjang bambu, gantungan kunci, tas selendang, dan batik khas Cianjur. 

Di area UMKM juga ditampilkan ajeng-ajeng Ayam Pelung khas Cianjur. Satu ajeng utama dan delapan ajeng bambu Ayam Pelung. Keunikan Ayam Pelung khas Cianjur antara lain suara panjang mengalun merdu, bobot besar, dan tampilan menarik.

Mas Menteri melanjutkan perjalanan menuju Situs Cagar Budaya Gunung Padang menggunakan mobil warawiri.

Baca juga : Kemenparekraf gandeng Atourin Promosikan Desa Wisata Potensial

Setibanya di pintu masuk Situs Cagar Budaya Gunung Padang, Mas Menteri menaiki anak tangga landai/beton menuju puncak Situs Gunung Padang seraya mendengarkan kesenian Kacapi Suling.

Sampai di teras pertama, Mas Menteri disambut dengan kesenian Karinding. Mas Menteri lalu melakukan prosesi penandatanganan prasasti, memberikan sertifikat, plakat, dan CHSE Kit kepada pengelola Desa Wisata Situs Gunung Padang.

Mas Menteri mengatakan, Situs Gunung Padang Cianjur ditetapkan sebagai cagar budaya nasional oleh Kemendikbud pada 2014. Dia mengajak masyarakat terlibat dalam pengelolaannya.

Baca juga : Menparekraf Kunjungi Desa Wisata Selamanik yang Berada di Kaki Gunung Sawal

”Kita jaga dan kembangkan ekonomi kreatif seperti Karinding dan Pencaksilat dan produk ekraf seperti kopi,” ujar Sandi. 

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Kabupaten Cianjur Achmad Haidar Setiawan mengatakan, support pihaknya adalah membangun fasilitas penunjang di Situs Gunung Padang.

“Berdasarkan instruksi nanti ada teropong dari puncak tersebut yang bisa melihat langsung ke Gunung Padang ini,” ujarnya. 

Baca juga : Sandiaga Uno: Restorasi Hanjeli Mampu Bangkitkan Ekonomi Sukabumi

Pemkab Cianjur menargetkan kunjungan wisata sebanyak 1,9 juta orang pada 2022, dan baru tercapai 68 persen sekitar 900 ribu orang. Mereka itu dapat tercapai pada akhir tahun ini. 

Mas Menteri kepada wartawan menerangkan, pengembangan adalah pelatihan produk ekonomi kreatif, pendampingan permodalan, pembiayaan, dan pemasaran. Destinasi yang menjadi andalan bisa meningkatan ekonomi kreatif adalah jawaban menghadapi berbagai masalah ekonomi ke depan. 

”Situs Pundan berundak terbesar di Asia Tenggara harus kita preservasi, konservasi dengan pendekatan internasional dan multirateral, berkoordinasi dengan Kemendikikbud Ristek dan Pemprov, Pemkab dan mengundang internasional supaya menjadi bagian proses ini ke depan," jelas Menparekraf.

Baca juga : Sandiaga Uno: Potensi Tiga Subsektor Ekraf Cianjur Buka Lapangan Kerja

"Seperti Borobudur dan Muaro Jambi ini akan menjadi daya tarik unggulan.Kita akan dengar dulu masukan dari semua pihak, apakah dibiarkan seperti ini tapi replika yang dibangun gubernur sebagai alternatif atau kita eskavasi seperti model Borobudur dan Muaro Jambi, nanti ahli-ahli yang akan menentukan untuk konservasi situs ini,” beber Sandi. 

Sebagaimana diketahui, Situs Cagar Budaya Gunung Padang merupakan situs cagar budaya tertua dan terbesar di Asia Tenggara.

Situs itu berupa punden berundak yang menghadap ke arah Gunung Gede Pangrango, Cianjur. Jenis batuannya yaitu batu andesit basaltis dengan usia (3000 – 4000 SM), terdiri dari lima undakan dengan luas 900 m3 untuk zona inti situsnya dengan ketinggian 885 Mdpl dan luas keseluruannya di perkirakan 29.1 hektare

Dulunya lokasi tersebut difungsikan sebagai tempat peribadatan (kepercayaan) dinamisme pada masa lampau yang usianya di atas (2000 - 3000 SM). Punden berundak ini memiliki 5 undakan atau dikenal juga dengan teras, dimulai dari teras 1 di utara sampai teras 5 di Selatan. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya