Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dapat Korting 3 Tahun, Alex Noerdin Divonis PT Palembang 9 Tahun Penjara

Dwi Apriani
08/9/2022 19:17
Dapat Korting 3 Tahun, Alex Noerdin Divonis PT Palembang 9 Tahun Penjara
Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin.(ANTARA)

MAJELIS hakim Pengadilan Tinggi Palembang mengabulkan permohoan banding Gubernur Sumatera Selatan tahun 2008-2018 Alex Noerdin dan menjatuhkan hukuman 9 tahun penjara. Alex Noerdin sebelumnya divonis 12 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Palembang dalam kasus korupsi pembangunan masjid dan gas bumi.

Humas Pengadilan Negeri (PN) Palembang, Sahlan Efendi, mengatakan pihaknya sudah menerima salinan putusan Pengadilan Tinggi terkait banding Alex Noerdin. "Isinya mengabulkan permohonan banding, memperbaiki putusan PN Palembang atas nama terdakwa Alex Noerdin," kata Sahlan Effendi, Kamis (8/9).

Dari salinan putusan tersebut, Alex dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, melakukan tindak pidana korupsi secara bersama sama sebagaimana dakwaan kesatu Primair dan tindak pidana korupsi secara berlanjut dalam dakwaan kedua Primair.

Tidak hanya terhadap Alex, Pengadilan Tinggi Palembang juga mengaku mendapat salinan putusan banding dari PR untuk tiga terdakwa lainnya yakni Muddai Madang, A Yaniarsah Hasan serta Caca Isa Saleh, di kasus gas bumi.

Sementara untuk banding terdakwa Muddai Madang juga diterima di dua kasus yang sama dengan Alex juga mendapatkan keringanan. Muddai yang sebelumnya divonis PN 12 tahun penjara, kini berkurang menjadi 11 tahun. Sedangkan terhadap Caca Isa Saleh dan A Yaniarsah Hasan, putusan bandingnya menguatkan putusan Pengadilan Tipikor Palembang dengan menjatuhkan pidana kepada masing-masing terdakwa selama 11 tahun penjara.

"Untuk pertimbangan putusan banding seperti apa, kita belum baca keseluruhan isi salinan putusan karena baru kita terima kemarin. Dan ini juga belum kita informasikan lebih lanjut kepada tim penasihat hukum para terdakwa dan JPU," ungkapnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya