Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Punya Potensi Besar, Sumbar Jajaki Kerja Sama dengan Vietnam

Yose Hendra
28/6/2022 18:39
Punya Potensi Besar, Sumbar Jajaki Kerja Sama dengan Vietnam
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mencoba menenun di rumah tenun Pandai Sikek Art,(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

SUMATRA Barat punya potensi bekerja sama dengan Vietnam dalam banyak bidang. Hal ini semakin menguat, tatkala Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi bertandang ke di Istana Gubernuran untuk bertemu Gubernur Sumbar Mahyeldi.

Pertemuan keduanya selain untuk mempererat dan memajukan hubungan bilateral Indonesia-Vietnam, juga membahas beberapa potensi kerja sama dalam rangka kerja sama internasional, khususnya antara Vietnam dengan Provinsi Sumbar.

Dalam pertemuan tersebut, Buya Mahyeldi menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Dubes Denny ke Sumbar sekaligus menyampaikan terima kasih atas dukungan kedutaan di Vietnam untuk mewujudkan kerja sama Sister City antara Kota Padang dengan Provinsi Ba Ria Vung Tau di Vietnam yang terjalin tahun 2016, saat Buya Mahyeldi menjabat sebagai Wali Kota Padang.

Seperti diketahui alasan kuat kerja sama sister city adalah banyaknya kesamaan kedua daerah di antaranya sama-sama memiliki pelabuhan dan potensi perikanan yang besar. Selain perikanan, beberapa bidang yang menjadi bagian dari kerja sama, antara lain pertanian, perkebunan, kehutanan, pendidikan,  pariwisata, dan budaya.

Buya Mahyeldi menyampaikan di bidang pendidikan terdapat empat rencana yang akan dikerjasamakan yaitu studi banding guru antarkedua daerah dan saling tukar pengetahuan.

"Harapannya antara Ba Ria Vung Tau dan Kota Padang dapat bertukar pikiran terkait sistem pengajaran bagi SD dan SMP, serta sharing pengetahuan terkait SDM, termasuk juga pertukaran pelajar di bidang perhotelan dan teknik," ujar Mahyeldi.

Sedangkan kerja sama di bidang sektor perikanan adalah tukar pengalaman terkait teknologi pengemasan hasil perikanan, pengolahan serta pengawetan hasil perikanan.

"Termasuk bagaimana mengatur pengemasan aktivitas kelautan dan perikanan serta sharing teknologi terkait pembibitan teripang," ungkapnya.

Baca juga: Wagub Sumbar Apresiasi Gerak Cepat Kementan Siapkan Vaksin PMK

Menurut Denny, Indonesia memiliki banyak provinsi yang siap menjalin kerja sama internasional salah satunya Sumatra Barat. Selain kerja sama melalui berbagai sektor, Denny menyebut perlu adanya kolaborasi potensi sumber daya manusia dengan perguruan tinggi melalui kekuatan penelitian dikaitkan dengan industri. Sehingga nantinya Sumatra Barat bisa memajukan industri yang memiliki daya saing tinggi.

"Jadi kita harus bisa menguasai produk-produk bernilai memajukkan industri di Sumbar," ucap Denny.

Denny juga mengatakan dibutuhkan kerja sama di bidang pendidikan yang erat kaitannya dengan riset dan inovasi. Tentunya riset dan inovasi tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni.

"Namun, kita belum memiliki ekosistem yang lengkap akan inovasi itu sendiri dimana ekosistem yang lengkap bisa terbentuk kalau sudah ada kemitraan 3 pihak yang kuat, triple helix, yaitu kerja sama antarpemerintah daerah, kampus dan, industri harus lebih digalakkan lagi," tuturnya.

Seperti yang diketahui triple helix adalah gambaran kemitraan antara dunia penelitian (akademisi), dunia swasta (usaha) sebagai pihak yang memanfaatkan hasil penelitian, dan pemerintah yang memfasilitasi terjadinya inovasi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya