HARGA cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Provinsi Bangka Belitung (Babel) hingga saat ini masih bertahan di Rp140 ribu per kilogram. Sekitar 80% kebutuhan cabai di Babel berasal dari luar daerah
"Sekitar 80% kebutuhan cabai rawit kita dipasok dari Pulau Jawa. Akibatnya, ini akan memengaruhi harga," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Babel, Tarmin AB, Jumat (10/6).
Berdasarkan laporan tim di lapangan, harga cabai rawit hingga saat ini masih bertengger di Rp140 ribu per kilogram. Sedangkan cabai besar keriting Rp70 ribu per kilogram.
"Data kita sampai saat ini harga masih tinggi belum ada yang turun. Kami berharap harga kembali normal agar daya beli masyarakat kembali meningkat," ungkap dia.
Baca juga: Ridwan Kamil Beri Kesaksian Jasad Eril Utuh dan Wangi
Pihaknya meminta pengusaha atau distributor cabai bisa membantu pemerintah menekan lonjakan harga cabai ini. "Kami akan mengajak para distributor operasi pasar, agar harga ini bisa kembali normal," imbuhnya.
Untuk menekan lonjakan harga ini, pihaknya juga meminta petani dan masyarakat mengambil peluang menanam cabai. Ini perlu dilakukan agar pasokan cabai dapat dipenuhi dari daerah sendiri tidak dikirim dari luar.
Ia menyebutkan cabai rawit lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal 15%-20%. "Ke depan kami berharap kebutuhan itu bisa dipasok dari daerah sendiri," imbuhnya. (OL-14)