Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

15 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Sudah Bebas PMK

Faishol Taselan
26/5/2022 13:21
15 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Sudah Bebas PMK
(MI/Faishol Taselan)

UPAYA Pemprov Jatim mengatasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi mulai membuahkan hasil. Hingga kini tercatat sebanyak 15 kabupaten kota yang statusnya zona hijau atau bebas dari infeksi PMK.

''Kabupaten kota berstatus zona hijau PMK tersebut, hewan ternaknya dipastikan tetap terlindungi dan bisa menyuplai kebutuhan sapi bagi daerah yang memerlukan. Termasuk untuk hewan kurban Idul Adha,'' kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis (26/5).

Berdasarkan data Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, 15 kab/kota yang masuk dalam kategori zona hijau PMK meliputi Sampang, Pamekasan, Sumenep, Banyuwangi, Situbondo, Ngawi, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk, Kota Kediri, Kab. Kediri, Kota Blitar dan Kab. Blitar. Sedangkan 23 kab/kota sisanya merupakan wilayah zona kuning PMK.

''Nah kita lindungi kota/kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah zona kuning atau merah. Karena kita lihat, beberapa daerah misalnya Pangkal Pinang itu suplai sapinya dari Madura. Sehingga perlu kita pikirkan bagaimana tetap bisa suplai ke sana secara aman,'' katanya.

Proteksi yang dimaksud misalnya dengan pengiriman sapi melalui jalur penyebrangan laut. ''Tentunya dengan tidak melewati kawasan zona kuning. Bahkan kalau memungkinkan nanti kita minta izin ke Menteri Perhubungan untuk bisa direct,'' imbuh Khofifah.

Mobilitas pengiriman hewan ternak di daerah mataraman juga perlu diproteksi dengan baik. Misalnya dengan tidak mengirimkan hewan ternak yang dari zona kuning melewati daerah zona hijau.

''Nah  proteksi-proteksi seperti ini membutuhkan komitmen kita semuanya. Apakah dari kabupaten atau Kota, Camat sampai di tingkat desa, babinsa, babinkamtibmas, sama-sama kita menjaga,'' tuturnya. ''Maka melalui momen ini saya rasa kita semua harus memiliki tujuan dan pemikiran yang sama. Agar semua pihak hingga lini terbawah bisa bergerak dan mengendalikan penyebaran PMK.''

Komitmen untuk melakukan proteksi di wilayah yang masih tergolong zona hijau PMK, menurut Khofifah, adalah upaya untuk menghindari para jagal yang masuk ke desa -desa dan menawar ternak dengan harga yang sangat murah. Kita jaga dan kita lindungi ternak dan peternak kita.

''Ini mendekati momen Idul Adha, kita harus cegah para pembeli sapi, khususnya jagal, yang mulai masuk ke desa-desa dan menawar sapi dengan harga sangat murah. Kita jaga dan lindungi agar peternak tetap tenang,'' ujarnya. (FL/OL-10)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik