Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bupati Buleleng Minta Pengobatan Tradisional Bali Terus Dikembangkan

Ruta Suryana
19/5/2022 17:43
Bupati Buleleng Minta Pengobatan Tradisional Bali Terus Dikembangkan
Ilustrasi pengolahan obat dengan bahan-bahan herbal(ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

BUPATI Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta agar pengobatan atau usadha tradisional Bali terus dikembangkan dan dipromosikan sebagai salah satu upaya penyembuhan yang diperhitungkan.

"Pengembangan pengobatan tradisional Bali ini perlu dilakukan agar semakin dikenal. Pengobatan tradisional Bali sesuai dengan visi Gubernur Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Di mana salah satu program yang dikembangkan adalah pelayanan kesehatan tradisional yang merupakan warisan leluhur maupun tradisi masyarakat Bali yang dikenal dengan usadha Bali," ujar Bupati Agus Suradnyana saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) II Staf Ahli Kepala Daerah (Sahlikada) tahun 2022 yang dipusatkan di Gedung Kesenian Gde Manik, Singaraja, Kamis (19/5).

Menurut Agus Suradnyana, dalam pengobatan usadha Bali memang memerlukan waktu dalam penyembuhan. Pengobatan usadha Bali terkadang kalah cepat dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Oleh karena itu, usadha Bali lebih digunakan untuk upaya preventif atau pencegahan. Seperti penggunaan Loloh. Ketika kondisi tenggorokan terasa sedikit kurang baik, bisa minum loloh.

"Seperti loloh paya gamongan, sambiroto, kayu manis, dan lainnya. Saya kira akan membaik," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Terapi Bekam, Pengobatan Tradisional Berusia Ribuan Tahun

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Perekonomian yang juga Ketua Panitia Rakorda II Sahlikada tahun 2022 Luh Ayu Ariani dalam laporannya menyebutkan Rakorda ini bertujuan untuk membuat suatu kesepakatan antar staf ahli kepala daerah se-Bali guna mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas daerah memiliki poli integrasi, baik dalam menggunakan obat tradisional Bali serta praktek pangusada. 

Selain itu mendorong adanya regulasi daerah yang difasilitasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali agar perusahaan travel diwajibkan memasukkan paket tur kunjungan ke sentra bahan obat tradisional dan praktek pangusadha.

"Hal ini dalam rangka mewujudkan Bali Herb Tourism," ucap Luh Ayu.

Rakorda yang mengangkat tema 'Implementasi Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali Terintegrasi' ini akan berlangsung hingga Jumat (20/5).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya