Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
VAKSINASI rabies di Kabupaten Buleleng, Bali, ternyata melebih target yang ditetapkan semula. Antusiasme masyarakat Buleleng dalam mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng memberantas rabies terlihat tinggi pada peringatan World Rabies Day (WRD) 2023 yang dilaksanakan di Taman Kota Singaraja, sejak Sabtu (7/10) hingga Minggu pagi (8/10).
Dari target 100 dosis vaksin yang diberikan atau yang ditargetkan, telah melebihi target hewan yang divaksin yaitu sebanyak 120 dosis vaksin.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta mengaku berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat karena sangat antusias memvaksinasi hewan peliharaan mereka dan bisa melebihi target.
Kegiatan yang sangat bermanfaat bagi pecinta hewan ini mengambil tema All for 1, One Health for all atau Semua untuk satu, kesehatan untuk semua, yang berarti satu aksi membuat sebuah perubahan pelibatan semua menuju satu tujuan terbebas dari rabies utamanya di Buleleng sendiri.
"Kegiatan serangkaian WRD ini diharapkan dapat menekan penularan penyakit rabies dan sebelumnya juga sudah diadakan sosialisasi ke sekolah untuk memberikan edukasi sejak dini," jelasnya
Sumiarta menegaskan kegiatan itu juga akan dicanangkan terselenggara berkelanjutan pada akhir pekan untuk menarik publik lebih banyak lagi dilengkapi langkah Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, di samping langkah Tim Siaga Rabies (Tisira) di masing-masing kecamatan di Buleleng, yang tetap digencarkan agar dapat tercapai
target Buleleng bebas rabies.
"Rencananya kita akan laksanakan berkelanjutan seperti drive thru vaksin mungkin nanti akan kita buka di kegiatan Car Free Day sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui dan memvaksin hewan peliharaan mereka, terangnya.
Sementara itu, salah satu masyarakat yang mengikuti vaksinasi rabies, Kadek Adi, asal Banjar Jawa, mengaku sangat berterima kasih kepada Pemkab Buleleng melalui Distan Buleleng karena telah menyelenggarakan vaksinasi gratis yang notabene sangat bermanfaat bagi pecinta hewan seperti anjing dan kucing.
Ke depan, dirinya berharap agar vaksinasi rabies ini dilanjutkan dan menyasar kegiatan yang mengundang khalayak ramai sehingga dapat menyelematkan kehidupan hewan peliharaan dan menyelamatkan manusia sendiri dari gigitan hewan yang terjangkit.
"Bagi seluruh masyarakat yang memiliki peliharaan anjing, kucing. Ayo, ikuti vaksinasi ini karena hewan kita bisa terlindungi dari penyakit Rabies," tegasnya. (X-1)
Menparekraf Sandiaga Uno,mengatakan bahwa onsep pariwisata berkelanjutan merupakanpengembangan pariwisata secara bertanggung jawab.
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali bersama Polres Jembrana Bali melepasliarkan 18 penyu hijau (Chelonia mydas) yang terdiri dari satu jantan dan 17 betina di Pantai Pasir Putih,
Pemerintah mendorong aparat penegak hukum (APH) dapat mengusut tuntas kasus kekerasan seksual pada anak berusia tujuh tahun di Kabupaten Buleleng, Bali.
DESA Pegadungan Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Bali diawasi secara ketat hingga 13 Februari, menyusul ditemukan 24 warganya positif Covid-19.
Keberadaan ruangan ICU Covid-19 atau ruangan isolasi bertekanan udara negatif ini akan mengurangi kontak perawat, paramedis, dan dokter secara efektif
Peningkatan kasus terkonfirmasi covid tersebut sebagian besar berasal dari dua klaster yakni di Lapas kelas IIB Singaraja dan klaster pegawai bank.
Rabies dapat menyebabkan kematian. Penderita akan meninggal dalam waktu 4-6 hari sejak tanda atau gejala pertama kali muncul.
Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus rabies di Cianjur.
Di Indonesia rabies sering dikenal dengan penyakit anjing gila.
Berikut adalah provinsi dengan jumlah kasus rabies terbanyak.
Detailnya ialah 618 ekor anjing, 1.337 ekor kucing, delapan ekor kera, dan lima ekor musang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved