Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Petani Sawit Jambi Menangis, Harga TBS Anjlok Tajam

Solmi
27/4/2022 20:24
Petani Sawit Jambi Menangis, Harga TBS Anjlok Tajam
Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.(Antara/Makna Zaezar.)

PETANI kelapa sawit di Provinsi Jambi menangis. Dalam tiga hari belakangan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang mereka panen jatuh ke bawah Rp1.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya harga TBS yang mereka panen masih dihargai di atas Rp3.000-an oleh pedagang perusahaan penampung.

"Terus melorot Pak. Minggu kemarin cuma dihargai Rp1.200. Selasa anjlok lagi hanya dihargai Rp700 sekilogram. Kalau di atas harga itu mereka tidak mau beli," ungkap Maryam, 45, petani sawit Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi, Rabu (27/4).

Maryam mengakui selama ini TBS yang mereka panen dijual melalui pedagang pengumpul. Semenjak ada informasi larangan ekspor CPO, para pedagang pengumpul alias pedagang tengkulak menyampaikan bahwa yang menurunkan harga ialah pihak pabrik penampung.

Baca juga: Cabut Baiat, Ratusan Eks NII Ucapkan Sumpah Setia NKRI

"Kami hanya bisa menangis. Mau tidak mau dilepaslah. Hari nak rayo (Lebaran), banyak kebutuhan," ujar Maryam yang baru saja kehilangan suaminya.

Keluhan serupa juga diungkapkan petani kelapa sawit nonkorporasi di Kabupaten Tebo, Muarojambi,  Batanghari, dan Kabupaten Tanjungjabung Barat. Harga TBS mereka Rabu ini masih di bawah Rp1.000.

Menurut Budi, petani sawit di Kabupaten Tebo dengan penjualan Rp700 per kilogram, hasil bersih buat mereka sebesar Rp400. Sisanya dibagikan kepada tukang panen. "Untuk upah panen satu pikulnya Rp30 ribu. Kalau tidak dipanen buah bakal busuk," ujar Budi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya