Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tanah Senilai Rp1,3 Triliun Kembali Ke Pemkab Mabar

Palce Amalo
03/4/2022 19:10
Tanah Senilai Rp1,3 Triliun Kembali Ke Pemkab Mabar
Ilustrasi(DOK MI)

KEJAKSAAN Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan aset tanah seluas 30 hektare hasil sitaan kasus korupsi ke pemerintah daerah. Tanah senilai Rp1,3 triliun ini terletak di Kelurahan Labuan  Bajo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat (Mabar) ini diklaim oleh warga yang  kemudian menjualnya kepada perorangan, pengusaha dan warga Italia.

Kasus ini bergulir sejak 2020. Penyidik Kejaksaan Tinggi NTT memeriksa 102 saksi dan menetapkan 17 tersangka, termasuk mantan Bupati Manggarai Barat, Agustinus CH Dula. Para tersangka sudah divonis penjara sejak 2021.

Penyerahan aset tanah itu dilakukan Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Wisnu  Hutama kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang kemudian menyerahkan kepada Bupati Manggarai Barat Edistasius Endy.

"Kita sampaikan terima kasih kepada Kejaksaan Tinggi NTT yang membantu pemerintah hingga penyelesaian sengketa dan pengembalian aset negara  ini. Saat ini beberapa aset memiliki kekuatan hukum tetap, kita juga  memiliki data aset untuk kita  kelola sendiri," kata Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Minggu (3/4). Adapun penyerahan aset tanah ini sudah
berlangsung sejak Jumat (1/4).

Menurut Laiskodat, kuasa penuh atas aset tanah yang sudah kembali itu ada pada Kabupaten Manggarai Barat, bisa segera dibangun infrastruktur atau kerjasama dengan pihak ketiga yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan ekonomi masyarakat.

Awalnya, aset tanah ini milik Masyarakat Adat Ramang, diserahkan ke Kabupaten Manggarai antara 1989-1999 atau sebelum Kabupaten Manggarai  Barat belum dimekarkan. Manggarai Barat dimekarkan pada 2003 dari Kabupaten Manggarai.Sesuai rencana awal, tanah yang diserahkan itu untuk pembangunan Sekolah Perikanan, namun pembangunan sekolah gagal hingga dijual warga. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya