Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Minyak Goreng Curah Langka, Warga Antre Peroleh Kupon 20 Liter

Kristiadi
29/3/2022 13:47
Minyak Goreng Curah Langka, Warga Antre Peroleh Kupon 20 Liter
Antrean warga untuk memperoleh minyak goreng curah yang langka di pasar Cikirubuk, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (29/3).(MI/Kristiadi.)

RATUSAN warga di Tasikmalaya terpaksa antre panjang di beberapa toko agen minyak goreng untuk mendapatkan stok di pasar Cikirubuk dan dijual lagi secara eceran seharga Rp25 ribu per liter. Kebutuhan minyak goreng curah di beberapa agen mulai langka dan mengalami kekosongan dan pembelian dibatasi 20 liter.

Beberapa agen minyak goreng di Tasikmalaya yang masih memiliki stok diserbu warga dan pedagang eceran dengan berdesak-desakan untuk mendapat nomor kupon harga Rp19 ribu per liter. Namun, mereka masih menjual kepada pelanggan seharga Rp21 ribu dan Rp25 ribu per liter dengan berdalih minyak goreng curah masih mahal.

Seorang pedagang eceran, Jajang, 40, warga Singaparna, mengatakan dirinya datang pada pukul 04.30 WIB ke pasar Cikurubuk supaya bisa mendapatkan minyak goreng curah tetapi semua itu tidak gampang dilakukannya karena tetap melalui antrean. Para pedagang eceran dan warga harus lebih dulu mengambil kupon harga Rp19 ribu per liter dan setelah itu baru bisa mendapat jatah pembelian 20 liter.

"Minyak goreng curah selama ini mengalami kekosongan dan kelangkaan hingga para pedagang eceran terpaksa harus menjual Rp25 ribu per liter. Akan tetapi, para pembeli juga sudah dibatasi 1 liter mengingat semua pedagang hanya dibatasi pembeliannya sebanyak 20 liter dan itu tidak akan lama bisa tiga sampai lima hari habis terjual," katanya, Selasa (29/3/2022).

Pedagang eceran lain, Yusuf, 55, warga Indihiang, mengatakan kebutuhan minyak goreng curah untuk sekarang sudah mengalami kekosongan setiap pedagang dan tidak ada stok lama tetapi harga pembelian masih tetap mahal berada di angka Rp19 ribu dan Rp18.500 per liter. Namun, pengecer tidak bisa menjual di bawah harga dan penjualan tetap dilakukan dengan harga Rp23 ribu dan Rp25 ribu liter.

"Minyak goreng curah sekarang sudah langka dan kebutuhannya sulit didapatkan. Apalagi para pedagang eceran juga hanya mendapat jatah 20 liter. Akan tetapi, untuk minyak goreng kemasan juga sudah merangkak naik contohnya merek kemasan biasa hanya dijual Rp27 ribu per liter dan merek terkenal biasanya seharga Rp30 ribu per liter," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Banjarmasin Siap Gugat UU Provinsi Kalsel ke MK

Seorang pedagang gorengan, Andi, 36, mengatakan harga minyak goreng curah yang dijual di setiap pasar tradisional makin hari semakin mahal dan harganya juga sudah di angka Rp25 ribu perliter. Akan tetapi, untuk kemasan malah dijualnya Rp52 ribu per liter di setiap pasar modern hingga membuat masyarakat kebingungan untuk mendapatkan harga murah. "Bagi rakyat sekarang membutuhkan harga minyak goreng murah, tetapi bagi para pejabat yang memiliki uang memang harga mahal itu bisa dibeli dengan gaji. Akan tetapi, untuk warga tidak mampu memang sulit dan selama ini kami menuntut agar pemerintah melakukan operasi pasar minyak goreng sasaran warga bukan pedagang," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya