Bayi Penderita Bocor Jantung di Manggarai Barat Butuh Uluran Tangan

John Lewar
24/3/2022 18:09
Bayi Penderita Bocor Jantung di Manggarai Barat Butuh Uluran Tangan
Bayi asal Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT butuh bantuan karena mengalami bocor jantung.(MI/John Lewar)

KESEDIHAN melanda pasangan suami istri Simon Boy dan Alisia Saliman Salvena alias Elan, warga Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT. Pasalnya, anak laki-laki mereka yang lahir pada 24 Februari 2022 lalu, Montanus, membutuhkan pertolongan medis secepatnya karena mengalami bocor jantung.

Namun karena keterbatasan biaya, operasi tidak bisa segera dilakukan. Walau memiliki BPJS, namun Simon dan Elan tidak memiliki dana untuk membawa sang buah hati menjalani operasi di RSUD Sanglah, Bali serta biaya hidup selama di Bali.  "Kami mohon bantuan pemerintah Manggarai Barat agar bisa membantu kami untuk selamatkan bayi kami," ujar Elan, Kamis (24/3).

Dituturkan Elan, Montanus yang lahir prematur, didiagnosa mengalami kelainan jantung. Montanus lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Komodo, Manggarai Barat, Flores NTT. Elan harus menjalani operasi, karena usia kandungan yang baru berusian 8 bulan atau lahir prematur.

Elan mengatakan usai menjalani operasi saat melahirkan, ia harus menjalani pemulihan selama 2 hari di rumah sakit. Saat itu kata dia,harus berpisah dengan bayinya.

"Dia dirawat di ruangan khusus karena alami kelainan jantung. Ia dipasangi oksigen, infus, dan lain lain untuk bantu pernapasan. Saya tidak tega melihatnya," ujarnya sedih.

Setelah menjalani masa pemulihan selama satu bulan, sang bayi harus terus dirawat secara intensif dengan bantuan alat medis untuk bisa membantu pernapasan. "Selama 2 minggu anak saya berbaring di rumah sakit tanpa ada saya di sisinya. Sebagai seorang ibu saya merasakan sedih yang mendalam. Saya tidak bisa memberi ASI karena kondisi anak saya tidak stabil. Perasaan saya hancur, saya menangis terus tiap malam," ujar Elan dengan isak tangis.

Setelah menjalani perawatan selama dua pekan, Elan diizinkan untuk membawa pulang Montanus. "Saat itu dokter meminta supaya anak saya ini dibawa ke Ruteng karena RSUD Merombok tidak ada dokter spesialis jantung yang bisa mengamati jenis penyakit atau kondisi jantung anak saya," ujarnya.  

Senin (21/3), Elan dan sang suaminya berangkat ke rumah sakit di Ruteng yang dirujuk RSUD Merombok. Namun, Elan disarankan membawa anaknya ke RSUD Sanglah, Bali yang memiliki sarana untuk melakukan operasi jantung sang buah hati.
     
Dikonfirmasi hal ini, Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng menegaskan Pemda pasti akan bantu biaya operasi. "Kalau soal bantu kita pasti bantu," ujar mantan kepala dinas kesehatan kabupaten Manggarai ini.

Ia meminta pihak keluarga segerah melaporkan hal tersebut kepada Dinas sosial Mabar untuk segera ditindaklanjuti. Dikatakan, keluarga tinggal melengkapi beberapa surat seperti surat keterangan rujukan dari Dokter, surat keterangann operasi. "Dengan demikian bisa dilaporkan oleh dinasn sosial untuk kemudian diteruskan ke Bupati untuk ditindaklanjuti," ujarnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya