Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sumbar Berpotensi Diguncang Gempa 8,9 SR, BMKG: Pemda Harus Antisipasi

Atalya Puspa
14/3/2022 17:38
Sumbar Berpotensi Diguncang Gempa 8,9 SR, BMKG: Pemda Harus Antisipasi
Warga di Pasaman Barat membersihkan puing rumah yang runtuh akibat gempa.(Antara)

BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa berdasarkan perhitungan para ahli, wilayah Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguncang gempa hingga kekuatan 8,9 SR. 

Getaran tersebut berasal dari Zona Megathrust Mentawai Siberut, yang membentang di wilayah Sumbar. "Itu adalah perkiraan magnitudo maksimum yang dapat terjadi, berdasarkan perhitungan panjang segmen dan kecepatan di bidang pergeseran," jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati secara virtual, Senin (14/3).

Baca juga: Nias Selatan Diguncang Gempa, BNPB Segera Kirim Tim Reaksi Cepat

Dwikorita mengatakan perhitungan para ahli harus menjadi pedoman bagi pemerintah daerah. Dalam hal ini, untuk mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi. Upaya mitigasi utama perlu dilakukan, yakni menyiapkan tata ruang di sekitar zona bahaya.

"Pemerintah daerah harus memperhatikan sekali zona yang teridentifikasi bahaya. Memperketat building code yang vital dan strategis untuk menahan gempa 8,9 magnitudo," ujarnya.

"Itu memang bukan prediksi. Tapi kita harus menyiapkan tata ruang, building code dan langkah mitigasi lainnya," imbuh Dwikorita.

Baca juga: BMKG: Ada 4 Gempa Susulan di Kepulauan Mentawai Masyarakat hindari Pantai

Masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Selain itu, masyarakat perlu memeriksa tempat tinggalnya, apakah cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan.

"Daerah juga harus menggencarkan lagi imbauan kepada masyarakat. Terkait perlunya menginstal mobile phone info BMKG untuk mendapatkan informasi terkini dan akurat," pungkasnya.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya