Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kunjungan Wisata ke Sleman Merosot Tajam Sejak Awal Februari

Mediaindonesia.com
24/2/2022 17:55
Kunjungan Wisata ke Sleman Merosot Tajam Sejak Awal Februari
Wisatawan mengunjungi kawasan Batu Alien di Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (9/12).( ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.)

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di Sleman merosot tajam sejak diberlakukan PPKM level 3 di wilayah itu pada awal Februari.

"Jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman merosot drastis sejak diberlakukan PPKM level 3. Ini juga karena kunjungan wisatawan dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas selama PPKM level 3," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Kamis.

Menurut dia, pihaknya memang belum mendapat data jumlah kunjungan wisatawan dari masing-masing pengelola destinasi wisata, namun memang ada keluhan penurunan wisatawan dari pengelola wisata. "Bahkan ada kunjungan rombongan wisatawan ke empat desa wisata yang dibatalkan," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga membatalkan beberapa agenda wisata yang sebelumnya telah dijadwalkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. "Ada beberapa agenda yang terpaksa kami batalkan, seperti pentas seni di Panggung Kesenian Tlogo Putri, Kaliurang pada Sabtu dan Minggu," katanya.

Selain itu jpertunjukan kesenian di beberapa desa wisata juga sementara dihentikan. "Beberapa atraksi kesenian tersebut kami hentikan dulu, nanti jika kondisi sudah kondusif dan kasus Covid-19 menurun, akan kami lanjutkan lagi," katanya.

Suparmono mengatakan, sebenarnya objek wisata selama PPKM level 3 ini tidak ditutup total, wisatawan masih boleh berkunjung dengan kapasitas 25 persen.

"Ya kami harapkan kuota 25 persen tersebut dapat dimaksimalkan, karena sebenarnya tidak ada penutupan objek wisata untuk kunjungan wisatawan," katanya.
 
Ia juga mengingatkan, pengelola destinasi wisata agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan.
 
"Prokes harus benar-benar diterapkan, termasuk dengan aplikasi PeduliLindungi dan SOP lainnya. Selain itu selama tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan di objek wisata yang berpotensi menimbulkan kerumunan," katanya. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya