Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Cianjur Bertambah

Benny Bastiandy
11/2/2022 17:53
Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Cianjur Bertambah
Omikron(AFP)

DUA pasien konfirmasi covid-19 dan satu pasien probable yang dirawat di rumah sakit di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia. Keduanya diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menyebutkan kedua pasien konfirmasi yang meninggal dunia itu masing-masing berasal dari Kecamatan Bojongpicung dan Karangtengah. Salah seorang di antara mereka merupakan warga lanjut usia.

"Dari riwayat vaksinasinya, kedua pasien konfirmasi yang meninggal dunia ini belum divaksin," kata Yusman kepada Media Indonesia, Jumat (11/2).

Yusman menuturkan banyaknya kasus kematian akibat terpapar covid-19 berkorelasi cukup kuat dengan vaksinasi. Artinya, hampir sebagian besar
pasien yang meninggal dunia ternyata belum divaksin.

"Vicon (video coference) hari ini (Jumat) membahas soal penanganan hal itu. Jadi masing-masing provinsi memaparkan penanganan kasus di masing-masing daerahnya. Ada keseragaman korelasi yang sangat kuat, banyak kasus yang meninggal itu karena memang belum divaksin," jelas Yusman.

Faktor lain yang cukup memperkuat tingkat kematian pasien konfirmasi yakni soal usia. Mayoritas mereka yang meninggal dunia merupakan lansia serta memiliki penyakit penyerta. "Untuk usia produktif sendiri kasus kematiannya hanya sedikit," tuturnya.

Pascamerebaknya varian Omikron, di Kabupaten Cianjur terjadi lonjakan penambahan kasus yang sangat signifikan. Walau begitu, kasus aktif baru yang saat ini bertambah belum tentu juga merupakan varian Omikron.

"Untuk saat ini memang sudah terjadi lonjakan kasus. Untuk saat ini, kasus aktif di kita (Cianjur) sudah mencapai sekitar 420-an kasus," kata Yusman.

Sebagian besar pasien yang terkonfirmasi aktif itu melakukan isolasi mandiri di masing-masing rumah. Ada juga yang ditangani di pusat isolasi Vila Bumi Ciherang di Kecamatan Pacet. "Kalau yang di pusat isolasi, hingga saat ini sudah menampung kurang lebih 80 orang," jelasnya.

Sedangkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit-rumah sakit di Kabupaten Cianjur, kata Yusman, rata-rata masih cukup rendah. Keterisiannya baru di kisaran 4-5%. "Jadi masih cukup kosong," pungkasnya.

Hingga Kamis (10/2), jumlah pasien konfirmasi di Kabupaten Cianjur secara akumulasi sebanyak 11.309 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.770 orang dinyatakan sudah sembuh. Sisanya, sebanyak 336 masih dalam proses dan 203 orang meninggal dunia. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya