Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Aparat Tak Bertindak, Puluhan Warga Mane Patroli Tambang Emas Ilegal

Amir MR
08/2/2022 15:00
Aparat Tak Bertindak, Puluhan Warga Mane Patroli Tambang Emas Ilegal
Sebuah lokasi tambang emas ilegal yang merusakkan aliran sungai di kawasan hutan lindung Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh,( MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

AKSI penambangan emas illegal di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh semakin parah. Kalau sebelumnya merambah kawasan hutan lindung di Kecamatan Geumpang dan Kecamatan Tangse, kini melebar luas ke areal hutan lindung di Kecamatan Mane.

Ironisnya lagi sekarang banyak menggunakan alat berat jenis eskavator (becho) sebagai pengeruk tanah tambang untuk mencari biji butiran logam mulia itu.

Karena ulah para penambang liar itu, selain merambah ratusan ha (hektare) hutan lindung, juga telah merusakkan puluhan km (kilometer) daerah hulu sungai. Kondisi paling parah antara lain meliputi aliran sungai kawasan hutan lindung Ulu Masen, yang melintasi Kabupaten Pidie, Nagan Raya, Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya.

Aktivitas liar yang mengundang bencana  banjir, kerusakan lingkungan dan pencemaran sumber kehidupan itu, kini mendapat reaksi keras dari masyarakat Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie. Sepertinya mereka sudah sampai ke titik nadir krisis kepercayaan terhadap pihak pemerintah daerah dan pihak berwenang lainnya yang seolah membiarkan penambangan liar tersebut.

Amatan Media Indonesia, sekitar 50 orang masyarakat Kecamatan Mane, sejak Sabtu (5/2) melakukan patroli pengusiran alat berat jenis eskavator (becho) di sepanjang hulu sungai kawasan hutan rimba setempat. Puluhan warga tersebut adalah penduduk Desa Mane dan warga Desa Turue Cut.

Untuk menjangkau titik lokasi penambangan di hulu sungai hutan pengunungan itu, mereka membentuk dua regu patroli. Regu pertama menyisir lokasi aliran sungai Krueng Batee Dua, berjarak sekitar 5 km dari perkampungan.

Lalu regu satu lagi menyisir lokasi aliran sungai Krueng Geupo, sejauh sekitar 17 km dari permukiman penduduk. Rombongan masyarakat patroli itu didampingi Kepala Desa Mane, M Jamil dan Kepala Desa Turue Cut A Salam Maun ST.

"Langkah awal tim patroli mengedepankan pendekatan dari hati ke hati, bahwa efek dari penambangan liar ini telah merusak habitat ikan sungai yang merupakan sumber nafkah keluarga masyarakat Kecamatan Mane hingga ke Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya. Aktivitas pengerukan itu juga merusak hiutan lindung yang barakibat banjir di wilayah hilir Kabupaten
Aceh Jaya. Besar harapan supaya toke pemilik modal dan pekerja tambang bisa memaklumi dan bersedia turun," tutur Abdullah, warga Kecamatan Mane, Selasa (8/2).

Berdasarkan penelusuran Media Indonesia, sejak empat hari lalu (Sabtu akhir pekan lalu, 5 Februari) rombongan masyarakat patroli belum pulang dari lokasi tambang di hutan rimba Mane. Tidak diketahui bagaimana hasil pendekatan dengan kelompok penambang.

Hanya saja pada Senin malam, dua unit alat berat becho telah berhasil dikeluarkan dari lokasi pertama Sungai Batee Dua. Lalu para masyarakat relawan patroli itu kembali melanjutkan ke sungai Krueng Geupo.

Menurut keterengan warga, aksi penambangan emas ilegal menggunakan alat berat di hutan lindung hulu sungai Krueng Geupo semakin parah sekitar 20 hari terakhir. Sedikitnya ada 7 unit alat berat jenis eskavator beroperasi di kawasan setempat.

Pemilik modal tambang liar itu. diduga dari luar Kecamatan Mane dan disinyalir ada keterlibatan penampung pihak lokal yang ikut menikmati hasil galian biji emas tersebut. Bahkan sebagian warga meyakini ada oknum yang meliki jaringan kuat sehingga penambang begitu berani merambah lokasi hutan lindung setempat.

Karena itu masyarakar setempat mengharapkan kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga Presiden Joko Widodo menanggapi serius persoalan tambang emas ilegal itu. Pasalnya mereka khawatir nanti ada pihak yang merasa terusik sehingga melakukan hal yang tidak diinginkan terhadap warga sekitar. (OL-13)

Baca Juga: Soal Layanan Publik Polres Sibolga dan Padanglawas Nilainya Merah

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya