Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TUGU Aneuk Mulieng (tugu biji melinjo) di Bundaran Simpang Empat jalan lingkar, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh sudah mulai dibuka menjelang malam pergantian tahun baru 2024 - 2025. Pembukaan tugu yang menghabiskan dana pembangunannya bernilai sekitar Rp8,7 miliar itu setelah usai pembangunannya dua tahap yaitu tahun anggaran 2022 dan 2024.
Ini merupakan tugu raksasa berbentuk biji melinjo (eneuk Mulieng) gerbang memasuki Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Ide awal pembanguna tugu memiliki sejarah panjang kebun dan industri rumah tangga emping melinjo ini dicetus oleh Bupati Pidie Roni Ahmad (periode 2017-2022).
Dengan kehadiran tugu yang dihiasi taman dan air mancur ini diharapkan menjadi motivasi petani Pidie mempertahankan kejayaan produktivitas biji gabah melinjo serta kerupuk emping. Walaupun pembangunannya sempat pro-kontra, kini telah menjulang perkasa, megah dan viral di media sosial.
Pembukaan tugu ini momen yang ditunggu-tunggu setelah sempat terhenti pembangunanya pada tahun 2023. Begitu di buka warga langsung ramai. Mereka datang sengaja karena memendam kerinduan sebelumnya, ada juga pengunjung luar daerah kebetulan melintasi persimpangan jalan nasional setempat.
Sekarang menjadi daya tarik di lintasan jalur nasional perjalanan wisatawan yang hendak ke Banda Aceh dan Pulau Weh Sabang. Keunikan tugu ini antara lain di terbuat dari tembaga berukiran bungan batik melinjo.
"Ini bisa jadi persembahan tahun baru 2025 sebagai pengingat tehadap jasa perjuangan petani, industri perajin melinjo dan pengusaha atau eksportir yang telah mengarungi Selat Malaka menembus pasar luar negeri" tutur Lutfia, seorang pengunjung pada Selasa (31/12) malam, menjelang pergantian tahun 2025.
Amatan Media Indonesia, sejak mulai dibuka pagar didinding seng, Selasa sore banyak pengunjung berdatangan menikmati ke indahan tugu tersebut. Apalagi saat malam hari dihiasi lampu di berbagai sudut. Warga ramai- ramai melakukan selfie atau bersua foto di tugu kebanggaan itu.
Siapa saja tamu luar daerah menyita perhatian, lalu berhenti sejenak, memotret atau sekedar memalingkan wajah beberapa saat ke arah tugu.
Thantawi, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pidie, rajin memantau sejak awal pembangunan hingga finising sepekan terakhir. Untuk menjaga mutu dan kelancaran pekerjaan, pihaknya sering hingga larut malam masih berada di lokasi.
"Selesai finising kita langsung buka. Pembukaan dilakukan selepas magrib Selasa kemarin untuk menghindari kemacetan arus lalulintas" kata Thantawi.
Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pidie, kepada Media Indonesia, Rabu (1/1/2024) mengatakan desain tubuh Aneuk Mulieng mempunyai filosofi sosial peradaban masyarakat setempat.
Misalnya pada bagian ditengah dirajai oleh satu biji melinjo ukuran raksasa setinggi belasan meter. Lalu disampingnya di kelilingi biji melinjo lebih kecil berjumlah 23 biji.
" Sebanyak 23 biji ukuran lebih ramping itu sesuai jumlah kecamatan di Pidie semuanya 23. Setiap bagian tugu ini ada filosofinya berdasarkan sejarah peradaban masyarakat Pidie" tutur Muksalamina.
Musalamina berharap kepada seluruh mengunjung agar mengutamakan ketertiban berlalulintas. Jangan sampai menimbulkan kesemrawutan sehingga mengundang kemacetan.
Sedianya semua kenderaan pengunjung diparkir rapi di lahan taman kota seberang jalan nasional Banda Aceh-Medan. Persis sebelah barat daya tugu Aneuk Mulieng. (H-2)
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, telah menetapkan besaran zakat fitrah Idul Fitri 1443 H senilai 2,8 kilogram beras per jiwa.
RAMADAN penuh berkah benar-benar di rasakan seluruh ummat manusia, terutama terhadap si miskin dan anak yatim.
MENGISI bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Sigli 1, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, menggelar pasar murah.
SEBANYAK 11 lokasi TPS rawan banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh di pindah ke tempat lain yang lebih aman.
Apalagi kondisi cuaca sebulan terakhir sangat panas, sehingga tunas baru dan daun muda sulit keluar. Ditambah lagi krisis sumber air irigasi teknis dan kekurangan debit mata air sumur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved