KASUS stunting masih tinggi, meski angka stunting di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menurun selama tiga tahun terakhir, tapi masih belum mencapai target.
Pada 2019, angka stunting di Sulsel masih 30,6% dan turun menjadi 27,4% di tahun 2021. Kasus masih harus ditekan agar jumlahnya terus menurun.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel, Andi Nurseha, mengatakan angka stunting pada 2021 lalu berada di angka 27,4% masih jauh dari target angka stunting pada 2022 ini menjadi 21,59%.
Padahal pada 2021 lalu itu, Sulsel menargetkan angka stunting turun menjadi 24,59%. Ditambah lagi, angka stunting Sulsel saat ini masih lebih tinggi dari angka nasional yaitu 24,4%.
"Untuk itu, sinergitas dengan lintas sektor baik pemerintah maupun non pemerintah itu sangat kita butuhkan. Karena jika kita berbicara anak, anak ini adalah aset bangsa ke depan," seru Nurseha pada Peringatan Hari Gizi Nasional bertajuk 'Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas' yang berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.
Ada pun salah satu langkah dalam upaya percepatan penurunan stunting yaitu dengan menetapkan 240 lokasi fokus (lokus) tahun ini.
Setiap kabupaten/kota masing-masing ada 10 lokus. Saat ini yang masih tinggi angka stuntingnya yaitu Kabupaten Maros dan Bone
Jumlah lokus ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 85 lokus. Lokus ini diharapkan bisa memaksimalkan aksi stop stunting untuk menurunkan prevalensi stunting di Sulsel.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Sulsel, Bachtiar Baso menambahkan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka stunting. Menurutnya, Sulsel masih harus kerja keras untuk menurunkan angka stunting yang masih di atas angka nasional.
"Target stunting tahun 2024 secara nasional itu 14%. Kita berharap Sulsel ini bisa masuk. Bahkan sudah ada beberapa kabupaten/kota yang mendekati angka nasional meskipun secara kumulatif Sulsel angka stunting masih tinggi. Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota juga masih dominan kurang baik dalam penurunan angka stunting," tambah Bachtiar. (LN/OL-09)