Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

BIN Jabar Terus Gencarkan Vaksinasi Covid-19

Naviandri
23/1/2022 13:35
BIN Jabar Terus Gencarkan Vaksinasi Covid-19
Kepala BIN Jend (Purn) Budi Gunawan meninjau vaksinasi covid-19 bagi pelajar SMP dan SMA di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.(DOK BIN)

BIN Jawa Barat (Jabar) masih terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah di Jabar pada pekan ketiga di tahun 2022 ini. Sejak Rabu (19/1), BIN Jabar menggelar  vaksinasi di 14 daerah di Jabar dengan jumlah dosis mencapai 23.797 dosis.

Kepala BIN Jabar, Brigjen Deddy Agus Purwanto di Bandung, Minggu (23/1) mengatakan, ada pun 14 daerah tersebut adalah Kota Bandung 3.000 dosis, Kota Cimahi 800 dosis, Kota Banjar 1.508 dosis, Kota Depok 1.400 dosis, Kota Bogor 733 dosis, Kota Bekasi 1.293 dosis, Kota Cirebon 1.380 dosis. Kabupaten Bekasi 672 dosis, Kabupaten Sukabumi 5.146 dosis, Kabupaten Ciamis 1.806 dosis, Kabupaten Bogor 1.500 dosis, Kabupaten Bandung Barat 773 dosis, dan Kabupaten Tasikmalaya 3.000 dosis.

''Kami bakal terus melakukan vaksinasi menyasar masayarakat umum, lansia dan anak umur 6-11 tahun. Ini upaya untuk percepatan target vaksinasi di wilayah Jabar.  Kami akan terus membuka sentra vaksin, maupun door to door terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah pelosok dan sulit dijangkau,''  ujarnya.

Dengan gencarnya vaksinasi Covid-19, menurut Deddy, dapat membentuk kekebalan komunal yang nantinya dapat memutus penyebaran pandemi. Ia juga meminta masyarakat tidak takut untuk divaksin, demi menjaga kesehatan serta mencegah pandemi.  Jangan lupa untuk tetap menerapkan prokes meski sudah divaksin, ini penting untuk memutus mata rantai pandemi.

Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung menyebutkan pihaknya mengalami kesulitan untuk pemberian vaksinasi kepada anak jalanan (anjal). Hal ini karena terkendala pada masalah kartu identitas. Karena kebanyakan anjal yang berkeliaran di Kota Bandung tidak memiliki Kartu Tanda Kependudukan (KTP).

''Itu kesulitannya di KTP  karena memang dari Dinkes (Dinas Kesehatan) aturannya orang yang akan divaksin itu harus ada Nomor Induk Kependudukan (NIK). Jadi hanya ada beberapa saja mungkin jumlah pastinya yang telah divaksin datanya ada di Dinkes,'' kata Kepala Dinas Sosial (Kadisos) Kota Bandung, Toto Rusdiantono.

Tono juga mengaku, pemberian vaksinasi  kepada anjal sering dilakukan setiap hari oleh pihaknya sekaligus melakukan penjangkauan. Apalagi saat ini kasus varian baru Covid-19 berjenis omikron sudah ditemukan di Kota Bandung.

''Kalau anjal sebetulnya kita lakukan setiap hari bersama Dinkes dan puskesmas setempat, bahkan sekarang terlihat agak sedikit lengang keberadaan anjal di jalanan, mungkin ada yang takut divaksin,'' ucapnya.

Tono mengklaim, pemberian vaksin Covid-19 kepada anjal sudah menyentuh angka 57 orang yang terdata di Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) milik Dinsos Kota Bandung. Sebenarnya sudah banyak yang terdata di Puskesos yang divaksin Covid-19 itu yaitu sekitar 40-57 orang, tetapi ada yang tidak bisa di vaksin karena tidak memiliki KTP.

''Jadi kita nanti akan koordinasi dengan Disdukcapil tapi Disdukcapil juga tidak begitu mudah ngeluarin NIK nya, bahkan Setiap penjangkauan itu rata rata 70 persen warga luar Kota Bandung jadi kita kesulitan,'' tambahnya. (AN/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik