Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Harga Minyak Goreng Kemasan di Bengkulu, Tembus Rp20 Ribu per Liter

Marliansyah
05/1/2022 16:10
Harga Minyak Goreng Kemasan di Bengkulu, Tembus Rp20 Ribu per Liter
Ilustrasi(MI/Dwi Apriani)

HARGA minyak goreng kemasan di pasar tradisonal di Provinsi Bengkulu, hingga saat ini masih tinggi. Harganya berada di angka Rp20 ribu per liter untuk beberapa merek dagang. 

Buyung, 45, pedagang minyak goreng di pasar tradisional Panorama, Kota Bengkulu, mengatakan, harga minyak goreng kemasan untuk beberapa merek masih bertahan Rp20 ribu per lter.

"Kenaikan harga telah berlangsung hampir dua bulan terakhir akibat harga kelapa sawit naik secara global sehingga berpengaruh terhadap harga minyak sawit," katanya.

Harga minyak goreng kemasan merek dagang seperti, fortune, rose brand, sovia, lanjut dia, masih bertahan Rp20 ribu per liter. Untuk harga minyak goreng kemasan lainnya, yakni bimoli, sunco dan filma dengan harga Rp22 ribu per liter.

Selain itu, harga kebutuhan lainnya di Pasar Panorama, juga memgalami kenaikan. Yakni gula pasir saat ini naik menjadi Rp590 ribu per karung dengan berat 50 kg dari sebelumnya Rp550 ribu per karung, atau naik Rp1.000 per kilogramnya.

Selanjutnya, tepung terigu dari harga Rp175 ribu per karung berat 25 Kg saat ini naik menjadi Rp200 per karung atau naik Rp1.000 per kilogram. Begitupun dengan harga telur ayam ras Rp48 ribu per karpetnya mengalami kenaikan menjadi Rp50 ribu per karpet.

Kenaikan harga sembako ini sudah terjadi sebulan yang lalu secara bertahap.

Dari pantauan, untuk saat ini belum ada tanda-tanda harga akan kembali turun kenaikan harga ini tidak hanya menimpa bahan sembako saja akan tetapi bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan.

Upik, 39, seorang pembeli di pasar Minggu, Kota Bengkulu, mengatakan, harga minyak gireng dan kebutuhan bahan pokok terus naik maka pemerintah harus melakukan operasi pasar.

"Menjelang tahun baru dan Natal pasti harga terus naik dan pemerintah  tidak menunggu masyarakat teriak-teriak kesusahan baru operasi pasar,"  imbuhnya.

Dari dulu hingga sekarang, kata dia, harga selalu naik tanpa  diantisipasi oleh pemerintah. (MY/OL-10)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya