Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMPROV Jawa Timur semakin tegas dalam pemberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa. Orang tua yang tidak mengizinkan anaknya sekolah maka siswa yang bersangkutan dianggap bolos.
"Kalau tahun 2021 kemarin masih harus izin orang tua, kalau orang tuanya tidak mengizinkan boleh memilih ikut pembelajaran jarak jauh. Tetapi untuk tahun 2022 ini orang tua tidak boleh memilih. Kalau orang tua tidak mengizinkan, siswa dianggap membolos,"tegas kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi di Surabaya, Rabu (5/1).
Menurutnya, PTM kali ini adalah pembelajaran tatap muka ini sifatnya wajib, tidak ada opsional. Hal ini sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada situasi pandemi Covid-19 jenjang SMA/SMK dan SLB dan Instruksi Menteri Dalam Negeri 01/2022 tentang PPKM tingkat III, II dan I di Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Alasan siswa wajib PTM, jelas Wahyudi, karena terjadi learning lost atau penurunan kulitas pembelajaran yang luar biasa pada tahun 2021, saat banyak siswa melakukan pembelajaran jarak jauh.
"Kami harapkan kebijakan pemerintah pusat ini bisa kita laksanakan bersama karena semua ini diniatkan untuk peningkatan kualitas pendidikan," ujarnya.
Hasil penelitian Bank Dunia, jelas Wahid, mengindikasikan semakin lama pembelajaran jarak jauh, kualitas pembelajaran akan menurun tajam karena beberapa hal. Pertama, tidak semua daerah terjangkau internet. Bahkan daerah kepulauan, pegunungan, dan pedalaman di Jawa Timur masih banyak yang belum terjangkau internet. Kedua, SMK butuh tatap muka, butuh ke praktikum.
Baca Juga: Pemerintah Belum Tetapkan Tarif Vaksin Booster Covid-19
"SMA kurang bisa menangkap optimal pelajaran eksak seperti matematika, fisika, dan kimia. SMK jurusan mesin butuh ke bengkel. Coba bayangkan jurusan tata kecantikan tidak pernah praktik, disuruh merias orang," kata Wahid.
Sementara, keberadaan video interaktif yang digunakan selama ini, kata Wahid, fungsinya untuk memperkuat teori, tidak dapat menggantikan praktik.
Selama PTM, Wahid menjamin sekolah tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Terutama menyiapkan tempat cuci tangan, sabun, dan hand sanitizer.
"Protokol kesehatan tetap diawasi dengan ketat. Ibu Gubernur memerintahkan semua sekolah harus ada gugus tugas Covid-nya yang mengawasi teman-temannya selama ada di sekolah," kata dia.
Wahid menekankan kembali bahwa penanggulangan Covid ini adalah tanggung jawab berbagai pihak. Selain pihak sekolah, Dinas Pendidikan mengharapkan dukungan para orang tua dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga, agar proses belajar mengajar dan penanggulangan Covid-19 bisa berjalan dengan baik. (OL-13)
Baca Juga: Guru dan Orang Tua Diminta Awasi Ketat Pelaksanaan PTM 100%
Baca Juga: DPRD Ragukan Kesiapan PTM 100% di Kota Bandung
Memberikan pengalaman baru dengan melukis di atas nylon bag bisa membantu mengembangkan daya kreativitas sejak dini.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
KEGIATAN belajar mengajar kembali digelar di wilayah terdampak gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Senin (8/1). Para siswa menjalani kegiatan dengan metode beragam cara.
Kegiatan belajar mengajar dengan cara lesehan sudah dilakukan sejak 2014. Meja dan kursi di kelas itu rusak dan tidak kunjung diperbaiki.
Selain pembatasan usia, minimnya siswa yang bersekolah di Sekolah Dasar tersebut juga akibat akses menuju sekolah yang berada di daerah terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk.
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Penggunaan teknologi layar atau screen time oleh anak-anak telah menjadi topik hangat yang memicu berbagai pandangan di kalangan orang tua dan ahli.
Mengajarkan kesabaran kepada anak adalah proses yang penting dalam perkembangan emosional dan sosial mereka.
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Anak-anak mungkin membenci sebuah lelucon yang basi, namun lelucon buruk yang sama mungkin menjadi kunci untuk membuat mereka selamanya mencintai Anda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved