Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SETELAH menjelajahi sebelas wilayah di Jawa Barat, HaloPuan, lembaga sosial Puan Maharani, menyambangi Kabupaten Cianjur pada Kamis (16/12).
Bersama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, HaloPuan kembali menggaungkan Gerakan Melawan Stunting. Lokasinya berada di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah.
Selain kader PDI Perjuangan, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Puskesmas Ciherang, dan Desa Ciherang mendukung aktif Gerakan yang diinisiasi Puan Maharani ini. Dinkes Cianjur dan Puskesmas Ciherang mempersiapkan warga yang akan hadir berdasarkan data.
Warga sasaran Gerakan ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, balita stunting, ibu usia subur, dan kader posyandu.
Angka kejadian stunting di Cianjur masih relatif tinggi, yakni 27,5 persen menurut data Riset Dasar Kesehatan pada 2019.
Namun, ada perbedaan data di tingkat lokal. Dinkes Cianjur mencatat 6,61% balita mengalami stunting pada 2019 dan 6,3% pada 2020. Angka tersebut menurun cukup baik menjadi 4,34% pada 2021, atau sekitar 7.987 balita.
Meskipun demikian, Cianjur masih menjadi lokus penanganan stunting di tingkat pusat.
Di tingkat daerah pun, ada puluhan desa yang masih menjadi lokus penanganan stunting, termasuk Desa Ciherang yang menjadi lokasi kegiatan Gerakan Melawan Stunting HaloPuan.
Di Ciherang, menurut data Puskesmas Ciherang, ada 70 balita stunting dari 700-an balita yang diukur. Sekitar 40 balita di antaranya menghadiri Gerakan Melawan Stunting HaloPuan.
Sasaran Gerakan Melawan Stunting HaloPuan bukan hanya balita yang mengalami stunting, tapi termasuk juga ibu hamil, ibu menyusui, dan bahkan ibu usia subur.
Ini karena stunting hanya bisa dicegah jika ada kesadaran warga, baik kaum ibu maupun bapak, terkait asupan gizi anak dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan.
“Berapa pun angka stunting, bahkan jika hanya satu anak yang stunting, kita tetap harus waspada dengan stunting,” ujar koordinator relawan HaloPuan, Poppy Astari.
Poppy juga menjelaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan kondisi tubuh balita yang pendek atau sangat pendek.
Lebih daripada itu, stunting dalam jangka panjang bisa berdampak pada kecerdasan anak dan performa kerja saat dewasa.
“Stunting bisa membuat bonus demografi yang akan diperoleh Indonesia pada 2045 menjadi bencana,” katanya.
Pada 2045, sebagian besar populasi di Indonesia adalah mereka yang berusia produktif (15-60 tahun).
Jika balita pada saat ini mengalami stunting, maka populasi usia produktif pada 24 tahun mendatang hanya akan menjadi beban dan bukan berkah.
Poppy juga menjelaskan HaloPuan datang dengan membawa gagasan menjadikan bubuk daun kelor sebagai alternatif makanan tambahan super bagi kaum ibu dan balita. Gagasan ini digali dari kekayaan alam di Tanah Air dan kearifan lokal.
Di Flores Timur, pemanfaatan bubuk daun kelor sudah berhasil menurunkan angka stunting dari 40 persen pada 2017 menjadi 20 persen pada 2020.
“Kelor juga telah diakui Badan Kesehatan Dunia WHO sebagai asupan super karena kaya akan mikronutrisi, protein, dan karbohidrat.”
Gerakan Melawan Stunting dihadiri oleh antara lain Anggota DPRD Kabupaten Cianjur, sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, Susilawati, Camat Karangtengah Djoko Purnomo, Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Dinkes Teny Hermawati, Kepala Puskesmas Ciherang I Made Setiawan, dan Kepala Desa Ciherang Nyanyang Sarip Hidayat.
Susilawati mengatakan stunting merupakan persoalan yang menjadi perhatian utama kader PDI Perjuangan, sehingga dia siap bergotong royong dengan siapa pun dalam menanggulangi ancaman stunting.
Terkait gagasan bubuk kelor yang merupakan kekayaan alam Indonesia, Susilawati mengingatkan bahwa makanan juga bersifat ideologis.
"Jangan hanya suka memberi anak makanan impor," ujarnya seraya menyebut bahwa Bung Karno pernah menulis buku "Mustika Rasa" tentang kekayaan makanan di Nusantara.
Sementara itu, Kades Sarip dan Camat Djoko mengapresiasi Puan Maharani yang telah memperhatikan wilayah mereka.
"Saya sedih masih ada putra-putri kita yang masuk kategori stunting tapi sekaligus senang karena ada perhatian ke wilayah kami, termasuk dari HaloPuan, agar bersama-sama melawan stunting. Kami semua juga dapat ilmu dan bantuan program," ujar Camat Djoko.
Kabid Kesehatan Masyarakat Teny menjelaskan bahwa stunting tak hanya berdampak pada tinggi tubuh anak, tapi juga perkembangan otak. Kondisi stunting bisa mengganggu proses percabangan otak, sehingga kognisi anak sulit berkembang.
Sekitar 150 warga, baik itu ibu hamil, ibu menyusui, balita stunting, ibu usia subur, maupun kader posyandu memenuhi Aula Desa Ciherang untuk menyimak penyuluhan bahaya stunting dan sosialisasi manfaat daun kelor.
Susilawati juga memberi penghargaan untuk posyandu-posyandu terbaik dalam penanganan stunting.
Kegiatan kemudian diakhiri dengan pembagian paket makanan tambahan kepada peserta. Paket termasuk 400 gram bubuk daun kelor dari Puan Maharani. (RO/OL-09)
Puan belum melihat langsung surat usulan Forum Purnawirawan TNI yang mendesak pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
DPR RI berpeluang membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengevaluasi penyelenggaraan Haji 2025
KETUA DPR RI Puan Maharani menyikapi serius lonjakan kasus covid-19 di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.
KETUA DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa DPR melalui Komisi VIII akan mengawal penyelesaian persoalan ribuan calon jemaah haji furoda yang gagal berangkat ke Tanah Suci
KETUA DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah agar mengambil langkah terukur dalam menyikapi tren peningkatan kasus Covid-19 di kawasan Asia, termasuk di Indonesia.
Cucu Proklamator sekaligus Presiden Pertama RI Soekarno itu menegaskan sebaiknya seluruh pihak menyerahkan proses penilaian kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk.
WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka stunting, meski ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
Dengan harga telur berkisar Rp25.000–Rp30.000 per kilogram (sekitar 15–17 butir), sebenarnya sudah bisa memenuhi kebutuhan protein anak selama satu minggu.
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved