Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang hingga sangat tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 7 - 8 Desember 2021.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat – Utara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Banten, Selat Sunda, perairan selatan Jawa Barat, Laut Sulawesi, perairan Sulawesi Utara, dan Laut Maluku," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya, Selasa (7/12)
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh – Bengkulu, Selat Sunda bagian utara, perairan selatan Lombok – P. Sumba, perairan P. Sawu – Kupang – P. Rotte, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTB – NTT.
Perairan Kep. Bintan – Kepulauan Lingga, perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat dan tengah, perairan utara Jawa Barat – Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru, Laut Bali – Laut Sumbawa – Laut Flores, perairan Kepulauan Sabalana – Kepulauan Selayar, perairan Manui – Kendari, Teluk Bone, perairan utara Sumbawa – Flores, perairan Baubau – Wakatobi, Selat Makassar bagian tengah dan utara, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Maluku bagian selatan, Teluk Tomini, perairan Kepulauan Sula – Kepulauan Banggai, Laut Banda, perairan P. Buru – P. Seram – P. Ambon, Laut Seram, perairan timur Halmahera, dan Teluk Cendrawasih.
Kemudian gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan Kepulauan Anambas, perairan selatan Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten – Bali, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah – Bali, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan barat Sulawesi Selatan.
Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan utara Sulawesi Utara, perairan Kep Sangihe – Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung – Likupang, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat – Papua, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.
"Gelombang sangat tinggi kisaran 4.0 – 6.0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat – Papua," sebutnya
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter).
Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Bermunajat Bersama Berharap Amuk Semeru Mereda
Gelombang tinggi hingga 4 meter kembali terjadi di perairan selatan Jawa Tengah Selasa (8/7), air laut pasang (rob) di perairan utara juga kembali meningkat.
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
Pada pagi-siang cuaca di Jawa Tengah umumnya cerah dan berawan, namun memasuki sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mulai turun di sejumlah daerah.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, karena berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta meniadakan layanan angkutan kapal menuju Kepulauan Seribu pada Selasa, 1 Juli 2025 karena terdapat risiko gelombang tinggi.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Selain gempa dan tsunami, layanan distribusi informasi peringatan dini berbasis televisi digital tersebut juga memungkinkan untuk bencana, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik.
ADANYA potensi gempa dan tsunami megathrust membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta agar merawat sistem peringatan dini di daerah.
Power supply menjadi hal yang paling mendasar dan esensial yang harus diperkuat pemerintah untuk membuat sistem SNPDK dapat berjalan efektif.
Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Adrin Tohari mengatakan pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur berupa power supply guna memaksimalkan pemberian informasi kebencanaan.
Pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana perlu ditingkatkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved