Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Cerita Petani Harus Tempuh 117 Km demi Peroleh Pupuk

Gabriel Langga
12/11/2021 19:43
Cerita Petani Harus Tempuh 117 Km demi Peroleh Pupuk
Petani di Desa Kota Baru, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.(MI/Gabriel Langga.)

WILAYAH Desa Kota Baru merupakan salah satu daerah lumbung padi di Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Hal ini karena sebagian masyarakat bekerja sebagai petani. 

Namun sayang mereka harus menempuh perjalanan sejauh 117 kilometer menuju ibu kota Kabupaten Ende agar bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah. Pupuk itu berguna untuk bisa meningkatkan hasil produksi pertanian.

Salah satu pengurus kelompok Tani Nanga Kera Indah di Desa Kota Baru, Sebas Biko, kepada Mediaindonesia.com, Jumat (12/11), mengakui hal itu. Bagi petani yang lain enggan mengambil pupuk bersubsidi karena harus mengeluarkan biaya transportasi lebih besar lagi.

"Kalau mengambil pupuk subsidi pemerintah tidak sulit hanya bermodalkan KTP. Tetapi yang menjadi persoalan sekarang itu jarak tempuh. Contohnya, mau ambil pupuk bersubsidi satu karung dengan ukuran 50 kilogram, saya harus menempuh jarak sangat jauh. Ini berdampak pada biaya transportasi juga ikut membengkak," papar dia.

Sebas Biko mengakui persoalan ini sudah dialami oleh petani sejak lama sehingga banyak dari mereka ketika menanam padi disawah tidak menggunakan pupuk bersubsidi. Akibatnya hasil panen terus menurun.

"Kami tiap tahun hasil panen padi terus menurun. Tahun ini kami gagal panel hanya gara-gara persoalan pupuk. Ditambah lagi, tanaman padi kami diserang oleh tikus," keluh dia.

Ia mengaku persoalan ini juga pernah disampaikan kepada para anggota DPRD Ende yang turun ke desa. Bahkan juga disampaikan kepada pemerintah Kabupaten Ende. Namun sampai saat ini tidak ada realisasi. "Kami ini sudah menyampaikan berulang kali kepada DPRD dan pemerintah tetapi tidak ada realisasi. Mungkin lewat media, bisa didengar oleh pengambil kebijakan di negeri ini," ungkap dia.

Baca juga: Muba Perluas Vaksinasi Covid-19 Di Kawasan Pesisir

Untuk itu, ia berharap lagi ada kebijakan dari pemerintah agar distributor pupuk bersubsidi bisa antar langsung ke desa atau memberikan tugas orang yang menangani pupuk bersubsidi di desa sehingga para petani tidak perlu lagi ke ibu kota Kabupaten Ende. "Jadi kami ambil langsung pupuk bersubsidi di desa. Ini kan tentu menguntungkan para petani terutama mengurangi beban biaya transportasi. Ini saja permintaan kami," tandas dia. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya