Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Para Pemuda Dilatih Kuasai Keahlian Pemasangan PLTS Atap

Mediaindonesia.com
05/11/2021 19:06
Para Pemuda Dilatih Kuasai Keahlian Pemasangan PLTS Atap
Universitas Surabaya (Ubaya) dan Utomo SolaRUV menggelar pelatihan pemasangan PLTS Atap bersertifikasi bagi para pemuda.(Ist)

ENERGI bersih adalah kata kunci dalam pemulihan ekonomi pasca-Covid-19. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan bahwa, selama pandemi Covid-19, Air Quality Monitoring Station (AQMS) untuk Particular Matter (PM) 2,5 meningkat sekitar 32%- 35%.

Indeks kualitas udara bersih bisa menjadi inspirasi pelaku-pelaku usaha mikro untuk bangkit dengan mengangkat isu Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Hal inilah yang coba diupayakan Utomo SolaRUV, perusahaan penyedia solusi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap melalui Solarpreneur Development Center (SDC) yang diresmikan beberapa hari lalu di kampus Universitas Surabaya (Ubaya).

Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda, bekerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya), Utomo SolaRUV membuat gebrakan ekonomi melalui pelatihan pemasangan PLTS Atap bersertifikasi bagi para pemuda dan masyarakat untuk melahirkan solarpreneur handal karena di masa depan, sektor idustri energi baru terbarukan melalui PLTS atap sangatlah menjanjikan.

“Di Indonesia, tahun 2018 konsumen PLTS Atap hanya 609 pelanggan. Tahun 2021, ternyata meningkat menjadi 4133 pelanggan," kata Fabby Tumiwa, Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) yang hadir dalam acara peresmian Solarpreneur Development Center di Kampus Ubaya, pada keterangan pers, Jumat (5/11). 

"Potensi pasar yang begitu besar, sehingga perlu kita siapkan tenaga-tenaga ahli dalam negeri agar dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi tersebut,” ujar Fabby. 

Fabby menambahkan bahwa kehadiran Solarpreneur Development Center akan sangat membuka peluang tenaga-tenaga ahli PLTS Atap bersertifikasi untuk terjun ke dunia wirausaha berbasis energi terbarukan.

“Sinergi dengan entitas bisnis akan sangat mempercepat tujuan tersebut. Misalnya, Utomo SolaRUV menyediakan produk-produk inverter dari produsen inverter global. Lalu masyarakat dilatih bagaimana cara memasang PLTS Atap yang benar, harapannya mereka bisa membangun bisnis energi bersih. Barang bagusnya ada, jasa berkualitasnya juga ada," tambah Fabby

Hal senada disampaikan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D, selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbudristek, yang hadir melalui sambungan zoom.

“Kemandirian energi butuh aksi gotong royong dari pelaku industri dan perguruan tinggi. Program mewujudkan kampus energi bersih bisa sangat diterapkan di 4.000 kampus se-Indonesia sehingga kesadaran masyarakat tentang energi terbarukan bisa dipimpin kalangan civitas akademika,” Prof.Nizam.

Dalam kesempatan yang sama, Anthony Utomo, Managing Director Utomo SolaRUV yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Dan Regulasi Bidang ESDM KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Pusat, mengatakan bahwa kehadiran Solarpreneur Development Center juga untuk memperkuat ekosistem PLTS Atap.

"Jika flashback tahun 2017, di mana pertama kali Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) dicetuskan, salah satunya tujuannya adalah mendorong tumbuhnya industri nasional sistem fotovoltaik yang berdaya saing dan menciptakan kesempatan kerja hijau (green jobs)," kata Anthony.

“Selain mendorong kehadiran solarpreneur, kami juga membuka peluang kemitraan agar mereka yang sudah terlatih ini tidak cuma mengerjakan pekerjaan di lapangan, tapi berani terjun ke bisnis PLTS Atap,” ujar Anthony.

Peluang kemitraan yang dimaksud adalah membuka outlet energi Juragan Atap Surya di daerah masing-masing. Outlet energi Juragan Atap Surya bertujuan sebagai penyedia tenaga, penyedia jasa dan maintenance terlatih guna pemanfaatan peluang usaha di bidang energi terbarukan dan katalisator penciptaan tenaga kerja hijau (green jobs).

Outlet energi Juragan Atap Surya telah beroperasi di Bali, dan kedepan difokuskan ke provinsi Jawa Timur serta Jakarta. 

Selain menggandeng institusi perguruan tinggi, Utomo SolaRUV juga mendorong keterlibatan pemerintah kota Surabaya dalam acara launching SDC.

Dalam sambutannya secara virtual, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan apresiasi atas upaya menjadikan kota Surabaya sebagai kota bisnis yang menjunjung tinggi aspek keberlanjutan.

“Sudah biasa kalau Surabaya dikatain kota terpanas di Indonesia. Tapi melalui solarpreneur Development Center, kita sadar bahwa panas Surabaya bisa jadi sumber lapangan kerja Arek-Arek Suroboyo," kata Wali Kota Surabaya.

"Ubaya menyediakan kajian teori dan praktikal. Utomo SolaRUV menyediakan pendampingan sistem solar panel berkualitas dan berSNI. Masyarakat berpartisipasi aktif mengaplikasikan,” ujar Eri Cahyadi.

Pada kesempatan yang sama, Dahlan Iskan, Menteri BUMN periode 2011-2014, juga turut hadir melalui sambungan zoom guna mendukung kolaborasi Utomo SolaRUV dan UBAYA ini.

“Era PLTS memang kian terbukti, karena semakin hari harga komponennya terjangkau. Apalagi kalau nanti tenaga pemasangannya dari daerah masing-masing karena dilatih dan disertifikasi di SDC, maka tidak perlu mendatangkan dari luar. Anak-anak muda bisa masuk ke lapangan pekerjaan yang mendukung energi bersih”, pungkasnya.

Hingga akhir 2020, bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Indonesia baru sekitar 11,5%. Demi mengejar target 23% dalam empat tahun ke depan, Indonesia harus membangun 14-18 GW pembangkit listrik EBT. Kemajuan industri PLTS Atap akan semakin mempercepat transisi energi di Indonesia. (RO/OL-09)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya